News Satu, Sumenep, Kamis 15 Juni 2017- Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2017, Tentang Hari Sekolah yang menerapkan full day school (FDS) di Indonesia. Nampaknya mendapatkan reaksi keras dari PMII Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) yang secara tegas menolak peraturan menteri tersebut.
“Setelah kami melakukan kajian dan di kaitkan dengan kondisi masyarakat Sumenep, peratuan menteri tersebut sangat bertentangan. Sebab di Sumenep terdapat banyak Madrasah Diniyah yang notabane sebagai penguatan dan kecerdasan Sumber Daya Manusia,” kata Alif Rofik, Ketua Cabang PMII Sumenep, Kamis (15/6/2017).
Ia mengatakan, selain memang kultur di Indonesia masih sangat kuat dengan banyak pondok pesantren. Oleh karena itu, pihaknya mendesak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep untuk tidak menerapkan peraturan menteri Pendidikan tersebut, karena banyak sekolah yang belum siap dan juga mengganggu terhadap Madrasah Diniyah.
“Ssaya yakin banyak sekolah yang tidak siap untuk melaksanakan Permendikbud tersebut,” ujarnya.
Keputusan mendikbud, Muhadjir Effendi tersebut tidak hanya menuai protes di masyarakat, melainkan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla juga akan melakukan Evaluasi terhadap penerapan Full Day Schooll (FDS) tersebut. Karena masih banyak hal yang harus dipertimbangkan, mulai dari sistem pembelajaran hingga konsumsi tambahan yang dinilai perlu diadakan oleh para pelajar.
“Selain itu menteri pendidikan dan kebudayaan juga dinilai perlu mempertimbangkan secara matang kesiapan pihak sekolah, karena kebijakan ini tidak hanya ditujukakan kepada sekolah yang ada di perkotaan saja, akan tetapi juga bagi sekolah yang berada di wilayah pedesaan serta pedalaman,” katanya.
Sementara, Mendikbud Muhadjir Effendi mengatakan rencana penerapan lima hari sekolah atau full day school (FDS), bertujuan untuk memperbaiki sistem penilaian kerja guru. Kemendikbud menegaskan full day school akan dilakukan secara bertahap.
Sekolah yang belum dapat melaksanakan sistem tersebut karena keterbatasan sarana dan prasana, akan dibantu oleh pemerintah. Oleh karena itu Muhadjir meminta agar masyarakat tidak perlu khawatir dengan rencana FDS ini.
“Saya kira, beban peserta didik tidak akan bertambah,” ucapnya. (RN1)
Comment