HEADLINEMIGASNEWSREGIONALSUMENEP

Sumur Bor Yang Semburkan Api Di Sumenep Disebut Miliki Tekanan Gas Kecil

×

Sumur Bor Yang Semburkan Api Di Sumenep Disebut Miliki Tekanan Gas Kecil

Sebarkan artikel ini
Sumur Bor Yang Semburkan Api Di Sumenep Disebut Miliki Tekanan Gas Kecil
Sumur Bor Yang Semburkan Api Di Sumenep Disebut Miliki Tekanan Gas Kecil

News Satu, Sumenep, Jum’at 15 Februari 2019- Kepala Bagian (Kabag) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Pemkab Sumenep, Abd Kahir mengaku sudah meninjau secara langsung lokasi sumur bor di Desa Batang-batang Laok, Kecamatan Batang-batang yang menyemburkan api.

Hasil pengamatan sementara, semburan gas tersebut kandungannya kecil, sehingga relatif aman. “Tekanan gasnya kecil, sebagai solusi, maka harus diberi paralon agar penguapan gasnya tidak berbahaya bagi warga sekitar, sehingga nanti terbuang ke udara,” katanya, Jum’at (15/2/2019).

Sementara saat disinggung apakah berbahaya terhadap warga sekitar? Kahir mengaku pihaknya belum bisa memastikan, sebelum dilakukan uji lab.

“Kita belum bisa menentukan itu, karena memang belum diuji lab. Rencananya Selasa atau Rabu mendatang kami akan datang lagi ke lokasi” terangnya.

BACA  : Warga Sumenep Digegerkan Dengan Semburan Api Dari Sumur

Berdasarkan catatan ESDM Sumenep, hal serupa pernah terjadi di beberapa Kecamatan lain di ujung timur pulau Madura ini, diantaranya di Kecamatan Manding, Rubaru, dan Pasongsongan, termasuk yang teranyar di Kecamatan Pragaan tahun lalu.

“Kami sarankan warga untuk tidak terlalu dekat, karena hawatir berbahaya,” sarannya.

Sebagaimana diberitakan, sumur bor milik Nawawi (35), warga Desa Batang-batang Laok membuat geger, karena sumur bor bukannya mengeluarkan air sebagaimana diharapakan, tetapi keluar semburan api.

“Rencananya bor ini untuk kebutuhan keluarga di sini. Tetapi malah mengeluarkan api,” kata Nawawi.

Menurutnya, pengeboran dilakukan sejak Senin (11/2/2019). Keesokan harinya, Selasa (12/2/2019) air seperti mendidih. Saat itu masih kedalaman 35 meter. Tetapi, petugas bor belum mencurigai akan terjadi hal yang tidak diinginkan dan tetap melanjutkan pengeboran.

“Karena hawatir berbahaya, kami memutuskan menghentikan pengeboran,” imbuhnya. (Nay)

Comment