News Satu, Ogan Komering Ilir, Selasa 11 Juni 2019- Harga cabai merah besar di Pasar Kecamatan Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) berada di kisaran Rp 90 ribu-Rp 100 ribu per kilogram.
Harga cabai merah besar cenderung magal sejak beberapa hari terakhir karena dipicu sulitnya memperoleh hasil komoditas.
“Sekarang barang sedikit, agak susah. Jadi harga sekarang mahal. Saya jual Rp 100 ribu per kilogram. Kalau yang biasa langganan paling dijual Rp 90 ribu,” ujar Santi (40), pedagang sayuran di Pasar Kayuagung, Selasa (11/6/2019).
Menurutnha, naiknya harga cabai merah besar sudah terjadi sebelum Lebaran. Santi menilai terjadinya kenaikan harga cabai merah besar usai Lebaran karena banyaknya permintaan.
“Mestinya setelah Lebaran harga sudah turun. Tapi dari tengkulaknya memang sudah mahal. Makanya kami tidak bisa ngapa-ngapain,” bebernya.
Santi menyebut, harga cabai merah besar biasanya normal di kisaran harga Rp 30 ribu-Rp40 ribu/ Kilogram. Tapi ia meyakini harga cabai merah besar beberapa hari kedepan akan berangsur-angsur turun.
“Mudah-mudahan bisa secepatnya turun lagi harganya,” Kata Santi.
Selain cabai merah besar, komoditas lain juga mengalami kenaikan yakni cabai rawit. Saat ini harga cabai rawit berada di kisaran harga Rp 60 ribu per kilogram.
“Normalnya di harga kisaran Rp 28 ribu-Rp 30 ribu. Pasokan sekarang memang agak kurang jadi harga mahal,” tuturnya.
Sementara itu, harga daging sapi usai Idul Fitri 1440 Hijriah masih di kisaran Rp 120 ribu-Rp130 ribu. Naiknya harga daging sapi ini dipicu karena masih tingginya permintaan. “Masih agak mahal harganya. Sekarang saya masih jual Rp 120 ribu sampai Rp 130 ribu. Biasanya Rp 100 ribu-Rp 110 ribu/Kilogram,” kata Susi (51), pedagang daging sapi di Pasar Kayuagung.
Susi mengaku menjual daging sapi lokal. Harga daging sapi impor masih lebih murah di kisaran harga Rp 90 ribu per kilogram. “Soal kualitas lebih bagus daging sapi lokal. Karena daging sapi impor lebih banyak dijual. Kalau saya jualan daging sapi lokal saja,” beber Susi.
Hingga hari ini pasokan dan persediaan daging sapi relatif cukup aman. Hanya saja, kata Susi, naiknya harga karena banyaknya permintaan. Apalagi saat usai Lebaran tahun ini.
“Masih banyak warga yang membutuhkan daging usai Lebaran. Saya bukan memanfaatkan kesempatan dengan menaikan harga, tapi memang dari tngkulaknya harga sudah mahal,” akunya. (Hasan)
Comment