News Satu, Sumenep, Senin 11 November 2019- Generasi muda merupakan simbol dari kekuatan, karena saat ini jumlah kaum muda mencapai 52 persen dari total penduduk Indonesia, bahkan pada tahun 2035, usia produktif lebih banyak dari usia non produktif.
“Ini adalah bagian penting dalam perjalanan bangsa dan negara, ketika usia produktif dikelola dengan baik adalah aset terbesar untuk kemajuan bangsa dan negara, namun manakala tidak kreatif dan inovatif anak mudanya menjadi beban tersendiri,” kata Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si, pada Diklat Bela Negara tahun 2019 di Hotel Utami, Senin (11/11/2019).
Bupati menyatakan, generasi muda harus menyiapkan diri dengan ilmu, kompetensi diri, kapabilitas dan penguatan SDM, supaya bisa berdaya saing, karena peringkat daya saing Republik Indonesia tahun 2019 masih rendah, yakni di peringkat ke-50 akibat rendahnya SDM.
“Manakala kaum muda sudah dibekali SDM yang mapan, menjadi kekuatan bangsa sebagai kreator, inovator, dan dinamisator gagasan untuk kepentingan bangsa di masa mendatang. Karena itu, anak muda harus berprestasi, bukan cuma mencari sensasi, apalagi gemar berapologi,” tegasnya.
Selain itu, menurut Bupati dua periode ini, generasi muda membekali diri dengan nilai keagamaan dan kearifan lokal, untuk memastikan setiap perilaku dan sikap generasi muda senantiasa sesuai dengan nilai-nilai agama, tradisi dan kearifan lokal.
“Generasi muda harus mempunyai nilai-nilai agama dan kearifan lokal sebagai perekat bangsa dan negara, termasuk memahami sejarah bangsa Indonesia, agar mengetahui nilai-nilai luhur sejarah bangsa ini,” tandasnya.
Yang tidak kalah penting bagi generasi muda adalah menguatkan nasionalisme sebagai pondasi utama, sehingga NKRI merupakan harga mati yang tidak boleh diotak-atik, bahkan terus dikuatkan dalam perspektif generasi muda.
“Usia muda masih dalam fase mencari jati diri sehingga tidak mudah terpengaruhi oleh ideologi-ideologi baru, mengingat tantangan trans ideologi lebih banyak dan variatif,” imbuh Bupati Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si.
Diklat Bela Negara yang diikuti 100 mahasiswa se-Kabupaten Sumenep dilaksanakan mulai tanggal 11 hingga 13 November 2019, dengan menghadirkan narasumber dari Bakesbangpol Provinsi Jawa Timur, Polres Sumenep dan Kodim 0827 Sumenep.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Sumenep, Ahmad Zaini berharap, diklat ini mampu mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta melestarikan budaya Indonesia utamanya bagi kaum muda sebagai penerus bangsa.
“Bela negara harus terus disosialisasikan kepada generasi muda di Kabupaten Sumenep, agar mereka terus mencintai tanah airnya, mencintai sejarahnya dan yang lebih penting bisa berkontribusi terhadap kemajuan negeri ini,” pungkasnya. (Nay)
Comment