News Satu, Ogan Komering Ilir, Kamis 20 Februari 2020- Mulai bergesernya nilai budaya Rambang Snuling yang terdiri dari berbagai etnis suku mulai dari etnis Komering Bengkulah, Melayu Rambang Snuling, Pedamaran, Morgesiwe Kayuagung dan etnis lain yang berasal dari luar Sumsel, untuk itu demi melestarikan nilai budaya Rambang Snuling dibentuklah Forum Komunitas Rambang Snuling ini untuk mempersatukan berbagai suku didalamnya.
Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Ogan Komering Ilir, H Iskandar SE pada momen Pengukuhan dan Seminar Nasional Snuling Kabupaten Ogan Komering Ilir (PKRS OKI) di aula Gedung Kesenian Kayuagung, Kamis (20/2/2020).
Iskandar mengatakan bahwa ini akan menjadi wadah komunikasi positif antar suku atau entis demi mendukung kemajuan pembangunan di Kabupaten OKI.
“Sementara bagi komunitas baru, eksistensi mereka ini sesungguhnya sudah lama. Peranan dari pada Rambang Snuling sudah banyak berkiprah, tinggal melegalkan, membentuk suatu komunitas, dan Mudah-mudahan dengan komunitas yang baru lebih menambah spirit untuk menjadi mitra strategis Pemerintah untuk membangun Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),” katanya, Kamis (20/2/2020).
Sementara, Ketua Umum Perkumpulan Komunitas Rambang Snuling Kabupaten Ogan Komering Ilir (PKRS OKI), H Nova Pahlevi, SE, MM memaparkan Visi-Misi Komunitas Rambang Snuling yang terbentuk pada 22 Oktober 2019 adalah untuk meningkatkan kwalitas Pemuda Rambang Snuling agar mempunyai daya saing dalam dunia kerja dan di bidang sosial maupun budaya yang dinilai mulai pudar.
“Sebelumnya di Kabupaten OKI, suku etnis Rambang Snuling mempunyai berbagai kelompok antar desa,” ujarnya.
Namun, sekarang para tokoh agama dan Ketua adat bersepakat untuk membentuk suatu wadah khusus untuk 22 desa tersebut agar tidak bercerai berai seperti sebelumnya.
“PKRS dapat berperan serta untuk mewujudkan kemajuan pembangunan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI),” tandasnya. (Hasan)
Comment