News Satu, Sumenep, Kamis 5 Maret 2020- Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Sumenep, Madura, Jawa Timur, sudah melaunching Kartu Identitas Anak (KIA), pada hari anak bulan Juli tahun 2019 di taman adipura Sumenep. Namun ternyata KIA untuk masyarakat Sumenep masih minim peminat.
Wahasah Kepala Bidang Pendaftaran Pelayanan Penduduk Capil mengatakan, sosialisasi KIA diprioritaskan pada Kecamatan Kota Sumenep, dikarenakan minat dan respon untuk memiliki KIA lebih tinggi masyarakat kota.
“Untuk pelayanannya, kita menggunakan sistem pelayanan keliling ke sekolah sekolah yang ada,” katanya, Kamis (5/3/2020).
Ia melanjutkan, untuk kecamatan lain juga ada yang sudah mengajukan, namun tidak begitu signifikan, seperti kecamatan Lenteng, Kecamatan Bluto, Kecamatan Kecamatan Manding, Kecamatan Gapura, dan Kecamatan Batang-Batang, bahkan kecamatan yang ada di kepulauan.
“Di kepulauan seperti Kecamatan Arjasa, Kecamatan Sapeken, dan Kecamatan Gayam,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, ditahun 2019 ketersediaan Blanko KIA mencapai 30.000, sedangkan untuk tahun 2020 kami anggarkan 90.000 Blanko, namun dari awal tahun 2020 sampai akhir bulan Februari 2020 hanya sekitar 300 pendaftar KIA.
“Saat ini kita lebih memfokuskan pada perekaman dan pencetakan KTP, kalu tahun 2019 kita prioritaskan KIA karena masih dalam tahap pengenalan,” terangnya.
Sementara sasaran KIA sendiri Wahasah mennyampaikan, lebih pada anak yang berumur 0 s/d 17 tahun, namun pihaknya lebih memprioritaskan anak di bawah 0 s/d 15 tahun, karena diatas umur 16 sampai 17 tahun sudah mendekati pembuatan KTP.
Wahasah menambahkan, bagi anak yang belum mencapai umur satu tahun sudah bisa didaftarkan, bahkan saat ini dalam satu kali mendaftar bisa mendapatkan tiga dokumen sekaligus, yaitu Kartu Keluarga (KK), akte kelahiran anak, dan Kartu Identitas Anak (KIA).
“Cuma bedanya, KIA untuk anak usia dibawah 5 tahun tanpa foto, sedangkan untuk usia diatas 5 tahun menggunakan foto,” pungkasnya. (Hasan)
Comment