News Satu, Pamekasan, Rabu 2 September 2020- Kompetisi Liga 1 Sepak Bola Indonesia dijadwalkan bergulir mulai 1 Oktober 2020 tahun ini. Banyak pihak menyambut gembira karena merindukan atraksi lapangan hijau dari pemain kesayangan mereka.
Harapan itu seiring dengan sudah mulai dibuka tempat keramaian dan hiburan lainnya yang dapat melepas kejenuhan serta mengobati rasa rindu masyarakat bola Indonesia di masa pandemi Covid-19.
Irjen Pol Fadil Imran, Kapolda Jawa Timur menerangkan pada media, digelarnya Liga 1 juga perlu banyak pertimbangan, karena bersamaan dengan Puncak tahapan pilkada. itu dimulai November 2020 sampai dengan tahapan inti pada 9 Desember 2020.
“Pada prinsipnya Kepolisian di daerah Jawa Timur siap melaksanakan apa yang menjadi kebijakan Mabes Polri. Nantinya, kami juga akan memberi masukan ke Mabes mengenai teknis,” jelasnya, Rabu (2/9/2020).
Secara umum, Jawa Timur saat ini dalam situasi kondusif tidak ada hal yang menonjol. Sementara itu juga merupakan Provinsi dengan pertumbuhan pandemi nomor 2 di Indonesia, Jadi semua harus disiplin prokes covid 19.
Ternyata, hembusan kabar gembira ini sudah didengar oleh suporter Madura United di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Mereka tergabung dalam Komunitas Tretan Dhibi’ atau Trendi, yang biasanya melorengkan tribun Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan SGMRP Pamekasan, Jawa Timur.
Dijelaskan, Sutrisno salah satu pentolan Trendi bahwa desas desus berlangsungnya Liga 1 di tengah pandemi ini pasti memiliki berbagai batasan. Sebab, kondisi yang tidak memungkinkan berkumpulnya ribuan orang dalam stadion adalah hal yang riskan untuk menjadi cluster baru.
“Kami sebenarnya, legowo jika Liga dihelat tanpa penonton. Namun, itu tetap tidak menyurutkan dukungan kami pada MU. Ayo Madura Juara,” katanya saat ditemui di SGMRP.
Sementara itu, ungkap Trisno, dalam siaran pers Akhmad Hadiyan Lukita, Direktur Utama PT. liga Indonesia Baru /LIB menyampaikan, bahwa Liga I dimulai 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021.
Berlangsungnya kembali Liga I ini, bukan mulai dari awal, tentunya, akan berbeda format. Sebab, masa pandemi Covid-19 akan membatasi semuanya. Antara lain, persyaratannya, digelar tanpa penonton atau suporter, dan ditayangkan di televisi, sehingga euforia suporter bisa dirasakan meski di rumah masing-masing.
Sementara, syarat utama untuk pemain, yakni club akan diwajibkan melakukan swab test pada pemain. Itu, untuk menghindari cluster baru di cabang olahraga Indonesia. “Jadi kalau ada pemain yang terkonfirmasi positif Covid-19, harus isolasi dan tidak boleh bertanding,” tutupnya mengutip pernyataan Akhmad Hadiyan. (Yudi)
Comment