News Satu, Pamekasan, Kamis 3 September 2020- Musim kemarau sudah mulai tiba. Kondisi pancaroba ini menyebabkan angin kencang yang berakibat kebakaran lahan. kejadian yang kerap melanda lahan kosong ini perlu diantisipasi oleh berbagai pihak. Terutama di kawasan timur Pamekasan, seperti di Kecamatan Larangan dan Kecamatan Galis. Terhitung dalam bulan Agustus saja sudah ada 5 kejadian kebakaran lahan di lokasi tersebut.
Antisipasi dan mitigasi kebakaran lahanpun dilakukan, salah satunya diinisiasi oleh mahasiswa KKN Universitas Islam Malang / UNISMA dengan menggandeng FRPB Pamekasan. Mereka menilai perlu memberi pengetahuan terkait kebakaran dan antisipasinya.
Puluhan aparat desa dan pengurus dusun dikumpulkan untuk bersimulasi bersama relawan di Balai Desa Polagan, Kecamatan Galis, Pamekasan, Jawa Timur. Mulai dari teori terjadinya kebakaran, antisipasi api kecil yang tak terkendali, hingga simulasi pemadaman api dengan APAT atau alat pemadam api tradisional juga dilakukan.
“Kami sebagai mahasiswa merasa perlu memberikan informasi kepada desa agar lebih paham pencegahan kebakaran dilingkungan. Selain, mengangkat potensi pisang menjadi produk UMKM,” ujar Achmad Ubaeidillah, kordinator KKN UNISMA, Kamis (3/9/2020).
Senada dengannya, Budi Cahyono, Nara Sumber FRPB Pamekasan menegaskan bahwa dalam bencana, penanganan pertama memang oleh masyarakat itu sendiri. Sebab, ketika terjadi bencana dan langsung ada dilokasi adalah mereka. Oleh karenanya, peningkatan kapasitas kebencanaan dan kemampuan menanggulangi masyarakat itu perlu di asah.
Sosialisasi ini tentunya akan membawa masyarakat dan desa menjadi tangguh menghadapi bencana. Sehingga, akan ketuk tular pada desa lain di kecamatan itu dalam mitigasi bencana.
“Kegiatan ini juga sebagai mitigasi bencana, sehingga masyarakat akan tahu apa yang akan dilakukan ketika ada bencana. Khususnya, kebakaran disekitarnya,” tukasnya. (Yudi)
Comment