News Satu, Pamekasan, 4 Jumat 2020- Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui Satuan Polisi Pamong Praja dan jajaran Forpimka Tlanakan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, melakukan penertiban hunian, Jumat pagi ini.
Diduga bangunan non permanen dan beberapa peralatan tersebut, dibangun oleh Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS bernama Ningnang. Hal Ini dilakukan untuk mencegah adanya lagi kecelakaan lalu lintas di sekitar jalan raya Branta tinggi, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, Jawa Timur.
Setelah dinilai oleh Tim, area hunian Ningnang yang berada tepat di pinggir Jalan antar kota ini, bersebelahan dengan pintu gerbang kota Bumi Gerbang Salam. Ironisnya, timbunan tanah, gundukannya sampai memakan bahu jalan trans nasional tersebut.
Setelah ditelusuri, Ningnang adalah seorang PMKS yang sering bertempat di tumpukan barang dan tanah yang menyerupau hunian itu. Pria itu, membuatnya layaknya rumah non permanen dari bahan sisa kardus, ban bekas dan karung di gerbang masuk kota Pamekasan. Karena dinilai mengganggu dan sering menyebabkan Laka Lantas,forpimka dan warga setempat mengadukan upaya penertiban pada Satuan Polisi Pamong-Praja (Satpol-PP) kabupaten Pamekasan.
“Kita melakukan penertiban, Beliau banyak menaruh pasir dan kayu-kayu, khawatir mengganggu jalan. Bahkan menyebabkan kecelakaan,” ungkap Kepala Satpol-PP, Kusairi saat penertiban di lokasi, Jumat (4/9/2020) pagi.
Dilanjutkannya, penertiban tersebut menggandeng Puskesmas Tlanakan untuk tindakan pengobatan medis serta penanganan psikologis kepada Ningnang. Bahkan berdasarkan hasil rapat sebelumnya, lanjut Pria tambun ini, Pemerintah Kabupaten juga berinisiatif untuk merujuk Ningnang ke Rumah Sakit di Surabaya. namun masih menunggu konfirmasi dan izin dari sanak keluarga Ningnang.
“Saat ini kami masih proses administrasi dan kordinasi Kepala Desa Branta. Sebab pihak desa yang berkomunikasi dengan keluarga beliau,” lanjutnya.
Rencananya, untuk pengobatan itu sendiri, Pemkab pihak Kecamatan berencana akan berkordinasi juga dengan Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan, agar mengupayakan administrasi pengobatan Ningnang.
“Kita akan kerjasama dengan Dinas Sosial. Kami siap mengantar ke rumah sakit rujukan agar Ningnang bisa dirawat intensif di Surabaya,” tandasnya. (Yudi)
Comment