News Satu, Pamekasan, Sabtu, 5 September 2020- Masa pandemi membuat berbagai pihak harus mutar otak untuk melanjutkan keberlangsungan hidup. Mulai dari aspek ekonomi makro hingga usaha berbasis ekonomi mikro. Tak luput pula, bidang wisata stagnan akibat kebijakan PSBB dan berbagai pembatasan akses dan aktivitas membuat terpuruk. Padahal, potensi pelesiran ini, merupakan tumpuan utama ekonomi dibeberapa daerah.
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan /Disparbud Kabupaten Pamekasan salah satu. OPD berbasis wisata ini, pesimis bisa mencapai target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor parawisata tahun ini. Meski secara nominal target dinas ini, tidak mencapai angka seratus juta. Namun hal itu dinilai sangat sulit. Sebab selama semester 1 tahun 1020 ini, ada kebijakan penutupan destinasi wisata.
Setidaknya ini yang diungkapkan oleh Kepala Bidang /Kabid Parawisata Disparbud Kabupaten Pamekasan Poni Indrayani. Diimpalinya, dari target PAD yang hanya senilai 60 juta untuk tahun 2020, dimungkinkan tidak bisa penuhi target.
“Hal itu karena adanya dampak pandemi Covid-19, tidak ada operasional sama sekali,” tuturnya, Sabtu (5/9/2020).
Ditambahkan, dari 2 sektor wisata yang murni dikelola Pemkab Pamekasan ini, pihaknya juga merasa kesulitan untuk menggerakkan. Daya kreatif dan inovasi yang sudah dirancang tahun sebelumnya juga belum bisa dilakukan di 2020 ini.
“Sebenarnya, kami sudah anggarkan pemantapan potensi dan berbagai up grade fasilitas wisata. Namun, karena ada kebijakan refocusing anggaran ke covid-19, belum bisa dijalankan,” ungkapnya. (Yudi)
Comment