HEADLINENEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Pamekasan Darurat Sampah, DLH Berdalih TPS3R Tak Optimal

×

Pamekasan Darurat Sampah, DLH Berdalih TPS3R Tak Optimal

Sebarkan artikel ini
Pamekasan Darurat Sampah, DLH Berdalih TPS3R Tak Optimal
Pamekasan Darurat Sampah, DLH Berdalih TPS3R Tak Optimal

News Satu, Pamekasan, Senin 7 September 2020- Fenomena bau tak sedap dan pemandangan tak biasa dengan gundukan sampah di beberapa titik kota, menjadi pertanyaan besar warga Pamekasan, Madura, Jawa Timur.

Bahkan tak jarang dari warga sengaja membakar tumpukan sampah rumah tangga itu untuk mengurangi bau yang menyengat. Maklum terhitung sudah lebih dari sepekan sampah itu tak diangkut oleh truk sampah yang biasanya.

Banyak tudingan diarahkan pada Dinas Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Pamekasan, yang dinilai kurang serius menangani sampah di kota. Padahal, titik tumpukan sampah nyata nyata di pinggir jalan protokol kota.

“Baunya mas tidak kuat, apalagi di pinggir jalan protokol, harusnya bersih dari sampah dan sudah diangkut oleh DLH,” kata Mohammad Imam warga yang sering melintas di jalan stadion, kecamatan Pademawu, Pamekasan, Senin (7/9/2020).

Dikonfirmasi terkait Darurat sampah ini, Buyung Sebastian Kepala Seksi Pengelolaan Penanganan dan Pengurangan Sampah DLH Kabupaten Pamekasan, menerangkan bahwa pihaknya sebenarnya juga heran dengan terbengkalainya sampah di perkotaan.

Alasannya, sejak 2014 hingga sekarang pengelolaan sampah kota sebenarnya, sudah diserahkan pada tim Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Recycle Reuse TPS 3R setempat.

Di Pamekasan, padahal sudah terdapat beberapa TPS 3R katanya. Antara lain, TPS 3R di Kelurahan Jungcangcang 2014, Kelurahan Barurambat Timur 2015 dan Kelurahan Kangenan 2016.

‘Kesemuanya, dibangun melalui sumber dana APBN, melalui Satker PPLP /Pengembangan dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman provinsi Jatim, jadi seharusnya sampah kota sudah tertangani oleh warga,” terangnya.

Kemudian, Pemerintah Kabupaten Pamekasan melalui APBD akan membangun TPS 3R, sebab idealnya di setiap desa terbentuk tim pemberdayaan sampah.

Sebagai bukti, terangnya, seperti yang terlaksana di Kelurahan Patemon, Kecamatan Pamekasan, anggota kelompok mencapai 300 KK. Padahal baru dibentuk September ini.

“Jadi peranserta Masyarakat dalam pengelolaan sampah nyata dan konkrit Sekaligus juga bisa terjun langsung dalam kelompok TPS 3R itu,” tandasnya.(yudi)

Comment