News Satu, Pamekasan, Selasa 8 September 2020- Orang terlantar dipeliharanya oleh negara. Pemerintah hadir untuk kesejahteraan rakyat, sepertinya belum merata hingga ke pelosok Bumi Gerbang Salam, Salah satunya pada Nenek Sidah 78, warga renta Dusun Beltok, Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Madura, Jawa Timur.
Nenek Sidah sebenarnya, tidaklah hidup sebatang kara. Beliau mempunyai seorang anak, namun kondisi ekonomi dan kehidupan sehari-hari mereka juga kekurangan. Itu nampak dari rumah gubuk yang lebih menyerupai dapur daripada sebuah rumah.
Koordinator FRPB Pamekasan, Budi Cahyono yang berkesempatan datang ke kediamannya merasa miris. Sebab dengan banyaknya program kesejahteraan yang digelontorkan Pemerintah Daerah ke masyarakat, mengapa tidak menyentuh nenek renta ini. Dikesempatan itu juga Babinsa dan perwakilan Pemdes Larangan Badung, juga berkunjung dan bersama memberi bantuan sembako, kemarin siang.
“Ini sedikit ukuran tangan kami pada Nenek Sidah. Kami gerak setelah mendapat informasi dari warga sekitarnya,” ungkap pria berkumis ini, Selasa (8/9/2020).
Ke depan, setelah melihat langsung kondisi gubuk yang ditempati Nenek Sidah yang tidak layak huni, pihaknya berjanji akan membantu renovasi rumah non permanen lansia itu. Baik, dengan swadaya atau melalui donatur yang juga peduli. Sekaligus, mengkomunikasikan bantuan melalui Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan, serta instansi pemerintah lainnya.
“Nanti saya koordinasi dan komunikasi dengan Dinsos agar ada solusi atas nama kemanusiaan,” tuturnya.
Sementara itu, Anggota BPD Desa Larangan Badung, Subairi mengucapkan terima kasih kepada FRPB Pamekasan yang telah membantu warganya yang tidak mampu dan memang membutuhkan uluran tangan. Sebelumnya, dari pihak desa sudah mengajukan bantuan ke Pemerintah daerah untuk Nenek Sidah. Namun, hingga saat ini lansia itu masih belum ada kepastian realisasi konkret.
“Kami dari pihak desa berharap, jika memungkinkan ada bantuan segera merenovasi tempat tinggal Nenek Sidah, mengingat rumahnya memang tidak layak huni,” harapnya. (Yudi)
Comment