News Satu, Surabaya, Selasa 8 Desember 2020- Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyiapkan sebanyak 2.404 orang tenaga kesehatan sebagai vaksinator Covid-19. Ribuan vaksinator Tersebut terdiri dari dokter, perawat, dan bidan.
Bahkan sebelumnya para vaksinator tersebut telah mendapatkan pelatihan terkait prosedur dan cara penyuntikan vaksin Covid-19. Untuk kemudian akan disebarkan di 968 Puskesmas di seluruh Jatim.
“Alhamdulillah, semalam vaksin buatan Sinovac sudah sampai di Indonesia. Tentunya kami berharap kedatangan vaksin ini dapat menekan angka penyebaran Covid-19 di Indonesia dan Jawa Timur khususnya,” ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi.
Pemprov Jatim, kata Khofifah juga telah membentuk satuan tugas (Satgas) vaksinisasi Covid-19 dari tingkat Provinsi dan sebagian besar Pemkab/ Pemkot juga segera membentuk. Tugas dari satgas ini menghitung kebutuhan, serta melakukan distribusi vaksin dan melihat secara seksama respons warga usai di vaksin.
Selain menyiapkan SDM, lanjutnya, Pemprov Jatim juga telah menyiapkan tempat penyimpanan khusus untuk menyimpan vaksin tersebut. Mengingat vaksin harus disimpan di dalam ruangan dengan suhu minus 2 – 8 derajat celcius.
Khofifah menyebut, dari total 1,2 juta dosis vaksin yang telah datang, dirinya belum mengetahui persis berapa dosis vaksin yang dialokasikan untuk Jatim dari Pemerintah Pusat. Sebab, pengadaan vaksin tersebut langsung dilakukan sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat.
“Saya sudah kordinasi dengan Pak Terawan Menteri Kesehatan, saat ini sedang dibahas segala sesuatunya termasuk jumlah yang akan didistribusikan ke Jawa Timur” ujarnya SELAS (8/12/2020) pada media.
Kesiapan yang sudah dilakukan Pemprov Jatim dalam pelaksanaan vaksinasi covid-19 antara lain, Pelatihan tenaga kesehatan vaksinasi covid-19 untuk 968 Puskesmas di Jawa Timur sebanyak 7 angkatan (2.404 orang). Juga dilatih programmer surveilans dan imunisasi di kabupaten/ kota masing- masing dua orang.
Lalu kedua, Sosialisasi vaksinasi covid-19 bagi 38 dinkes, kabid P2P, kasi surveilans , programmer imunisasi dan programmer surveilans. Kemudian, Inventarisasi sarana rantai dingin vaksin seperti lemari es dan vaccine carrier.
“Memfasilitasi dinkes kab/ kot dan puskesmas membuat microplanning . Serta Menyusun kebutuhan vaksin sesuai sasaran yang telah ditetapkan,” imbuhnya.
Untuk tahap awal vaksinasi, Khofifah mengatakan akan memprioritaskan Kabupaten/Kota dengan jumlah penambahan kasus positif tinggi, berisiko tinggi penularan, dan populasi padat. Sedangkan, daerah lain yang dinilai relatif rendah akan diberikan secara bertahap dengan pertimbangan jumlah ketersediaan vaksin sesuai ketersediaan.
“Untuk kapan akan dimulai, sepenuhnya menunggu aba-aba pemerintah pusat. Yang pasti dari sisi infrastruktur dan SDM Insya Allah Pemprov Jatim telah siap. Mudah-mudahan semua berjalan sesuai dengan rencana dan Indonesia bisa bebas dari Pandemi Covid-19,” tutupnya. (Yud)
Comment