News Satu, Kota Batu, Minggu 13 Desember 2020- Pelatih Sepeda Gunung (Downhill) Chrisdian Mardianto asal kota Batu, Sabtu (12/12/2020) malam, dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat menjadi narasumber dalam Coaching Clinic yang dilaksanakan salah satu komunitas bersepeda di Danau Toba, Sumatera Utara.
Kecelakaan olahraga bersepeda gunung ini mengakibatkan pelatih yang akrab dipanggil Killim ini terluka parah pada bagian perut dan diharuskan untuk menjalani operasi. Belum sampai operasi dilakukan, pelatih yang masih bujangan ini menghembuskan nafas terakhirnya pada hari Sabtu (12/12/2020) malam.
Hari Minggu (13/12/2020) pagi jenazah almarhum diterbangkan dari Sumatera Utara menuju ke rumah duka di Jl Semeru Gg 4, Kelurahan Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.
Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Kota Batu, Bambang Priambodo ST membenarkan kabar meninggalnya Chrisdian Mardianto pelatih Downhill asal Kota Batu, meninggal Usai mengalami kecelakaan di Danau Toba Sumatera Utara.
“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun, kita sangat kehilangan, beliau adalah salah satu pelatih terbaik kami. Beliau saat mencintai olahraga bersepeda, hingga saat meninggal dunia terjadi saat beliau menjalankan tugas kepelatihannya,” ujar Bambang.
Bambang sendiri tidak mengetahui persis bagaimana kronologis kejadiannya, ia hanya mendapatkan laporan kecelakaan yang mengakibatkan Killim terluka pada bagian perut. Saat itu pun tidak ada yang menyangka kalau yang bersangkutan akan meninggal dunia.
Pasalnya saat dilarikan ke rumah sakit, hingga dalam perawatan Killim yang terkenal ramah dan humoris ini masih bercanda. Sebuah video berdurasi 15 detik ini, tergambar Killim sedang berada di ranjang Rumah Sakit.
“Duh pembalapku rek, rasanya seperti apa ini,” kata seseorang yang merekam video. Ditanya seperti itu, Killim menjawab. “Rasanya seperti Iron Man,” jawab Killim dengan suara keras sambil menjulurkan tangan kanannya, memberikan salam metal.
Lebih lanjut Bambang mengatakan bahwa Killim adalah pelatih yang berdedikasi, berperan besar dalam perkembangan olahraga bersepeda di Kota Batu.
“Selama ini beliau membina atlet-atlet muda di Kota Batu dan mengorbitkan para atlet muda ke kancah kejuaran nasional maupun internasional,” ujar Bambang.
Dalam olahraga bersepeda, Killim memiliki banyak keahlian kepelatihan, baik di bidang downhill maupun BMX. Ia juga merupakan salah satu manajer Ficco Ardiansyah, salah satu atlet downhill yang bertanding di Negeri Jiran Malaysia beberapa waktu lalu. Dalam kejuaraan internasional tersebut, atlet bersepeda Kota Batu berhasil meraih juara.
Kecelakaan bersepeda bukan baru pertama kali dialami Killim, bahkan dua minggu sebelum ia meninggal dunia dalam sebuah event downhill di Kota Batu, Killim juga mengalami kecelakaan yang mengakibatkan tangannya terluka. Namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi Killim untuk terus berkiprah di dunia olahraga bersepeda.
Ditempat terpisah, Ketua Umum KONI Kota Batu, Drs Mahfud turut berduka cita atas meninggalnya salah satu pelatih terbaik KONI Kota Batu.
“Semoga pengabdiannya diterima Allah SWT, segala dosa dan kekhilafannya dimaafkan oleh Allah SWT, saya yakin itu amal soleh, karena ikut mengembangkan ilmu, memberikan ilmu, bahkan ada yang mengatakan meninggal dunia disaat memberikan ilmu itu adalah mati syahid,” ujar Ketua Umum KONI Kota Batu, Drs Mahfud.
Beberapa Minggu sebelum berangkat ke Sumatera Utara, Killim sempat bersilaturahmi ke rumah Mahfud. Ia melaporkan baru saja mengikuti pelatihan pelatih di Provinsi Jawa Timur dan ia menegaskan komitmennya akan mengembangkan kemampuan kepelatihannya. (Wiyono)
Comment