HEADLINENEWSPAMEKASANPERISTIWAREGIONAL

Air Laut Pasang, Pamekasan Sempat Tergenang

×

Air Laut Pasang, Pamekasan Sempat Tergenang

Sebarkan artikel ini
Air Laut Pasang, Pamekasan Sempat Tergenang
Air Laut Pasang, Pamekasan Sempat Tergenang

News Satu, Pamekasan, Senin 14 Desember 2020- Sekitar ba’dha subuh atau jam 04:35 wib beberapa titik pemukiman di perkotaan Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengalami genangan air. Hal itu akibat dari luapan air sungai Semajit yang membelah jantung kota.

Nampak puluhan rumah tergenang mulai pagi buta akibat luapan air bercampur lumpur tersebut. Terutama di daerah bantaran aliran sungai yang ada di kawasan antara lain, Kelurahan Jungcangcang, Kelurahan Patemon dan sebagian di lingkungan Desa Jalmak.

Bahkan, beberapa jalan kampung dan lingkungan terlihat juga ada genangan yang mengendap hingga jam 07:30 wib pagi. Meski demikian, belum ada laporan dari warga yang meminta bantuan untuk evakuasi dari pemukiman tersebut.

Menurut, Budi Cahyono, Tim Rescue BPBD Kabupaten Pamekasan, yang melakukan pemantauan sejak Senin Dini hari bersam Tim Reaksi Cepat FRPB Pamekasan kondisi terjadi akibat dari ketidakmampuan kapasitas sungai Semajit menampung debit air yang dialirkan dari Kawasan Utara.

“Ini juga bertepatan dengan pasang air laut sehingga, air luapan dari Kota tidak langsung bisa masuk ke hilir di Desa Majungan,” terangnya, Senin (14/12/2020).

Padahal menurut pantauan media di lapangan, mesin pompa air yang ditempatkan di Kelurahan Patemon telah difungsikan dan menyedot air dari pemukiman ke saluran sungai. Namun, tidak mampu mengeringkan dengan cepat, area genangan yang diperkirakan sedalam 60 cm itu.

Alhasil, sekitar jam 08:00 wib bertepatan dengan surut air laut, maka sudah tidak nampak lagi genangan yang terjadi di beberapa tempat tersebut. Bahkan, terlihat banyak warga yang sudah menjalani aktifitas keseharian mereka.

“Meski demikian, Kita harus tetap waspada sebab meski di kota tidak turun hujan, namun kondisi hujan di wilayah Pantura sangat berpengaruh untuk debut air di sungai Semajit,” tukas ketua FRPB Pamekasan.

Disinggung terkait potensi hujan selama akhir tahun ini, pihaknya menerima laporan Prakiraan cuaca dari BMKG. Bahwa, puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Januari hingga Februari 2021.

“Oleh karenanya, semua harus waspada dan bersiap untuk selamat. Khusus relawan kami sudah bentuk TRC sebagai tim mitigasi dan pendukung aksi di lapangan jika terjadi hal yang tidak diinginkan pada warga,” pungkasnya. (Yudi)

Comment