News Satu, Pamekasan, Senin 25 Januari 2021- Beredarnya berita Hoax dikalangan masyarakat terkait Vaksinasi Covid-19 yang menurut mereka vaksin tersebut berbahaya dan mematikan masih saja terdengar di khalayak. Bahkan membuat beberapa elemen masyarakat ketakutan dan trauma jika mendengar tentang vaksinasi tersebut.
Masyarakat seolah dengan bebas mendengar berita tersebut di media sosial yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Itu dengan menyebarkan berita dan video yang kejadiannya, pada 2 tahun lalu, saat ada santri yang pingsan akibat efek vaksin imunisasi difteri.
Melihat hal tersebut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Pamekasan, Fathorrahman, bersepakat untuk melawan pemberitaan Hoax. Terutama soal vaksinasi Covid-19 yang sudah berkembang dikalangan masyarakat.
Ketua DPRD itu, menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan vaksinasi Covid-19 Pemerintah harus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Hal ini dilakukan secara simultan dan sinergis dengan para stakeholder kebencanaan.
Karena kedatangan vaksin Sinovac Covid19 banyak masyarakat yang menolaknya. Nah, indikasi ini harus segera dilawan bersama agar tujuan bersama dalam pemberantasan pandemi segera tuntas di Bumi Gerbang Salam.
“Saya yakin 90 persen masyarakat di kabupaten Pamekasan tidak mau divaksin, karena dianggap hal yang merugikan oleh masyarakat,” katanya, Senin (25/01/2021).
Comment