News Satu, Probolinggo, Senin 14 Juni 2021- Pemerintah dianggap kebijakan masalah Sembako kurang tepat, tentang wacana Penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Bahkan, Ketua Partai Nasdem Kota Probolinggo, Jawa Timur, ZulFikar Imawan secara tegas menolak rencana tersebut, dan menilai memberatkan masyarakat terutama kalangan ekonomi menengah dan kebawah saat dimasa pandemi covid 19.
“12 persen besaran pajak, untuk sembako itu terlalu berlebihan, kalau terus diterapkan oleh pemerintah kemungkinan akan membebani masyarakat, sebab dampaknya akan berimbas harga sembako yang semakin melambung,” tegasnya Mantan wakil ketua DPRD kota probolinggo itu, Senin (14/6/2021).
Bagi masyarakat ekonomi menengah dan kebawah, apabila dikenakan pajak ( PPN) Sembako, tentu sangat memberatkan ekonomi masyarakat bawah, sebab Sembako kebutuhan utama masyarakat kota probolinggo.
“Saat ini masih banyak masyarakat kalangan bawah untuk kebutuhan sehari – harinya masih sulit untuk mencukupi kehidupannya, apalagi dikenakan pajak, yang saat ini masih pandemi covid 19,” sambungnya.
Iwan menegaskan, ini sama sekali tidak mencerminkan keadilan. Karena justru orang menengah ke bawah yang sebagian income-nya habis untuk dikonsumsi harus membayar PPN, tentu masyarakat bawah yang akan menjadi korban kebijakan pemerintah tersebut.
“Kami yang sering menerima aspirasi masyarakat bawah, berharap pemerintah membatalkan rencana penerapan PPN Sembakoakibatnya berdampak sangat signifikan, apalagi suasana saat ini masyarakat masih berjuang di masa pandemi covid 19,perekonomian yang belum stabil,” pungkasnya. (Bambang)
Comment