HEADLINEMADURANEWSPAMEKASANPEMERINTAHANPEMKAB PAMEKASANREGIONAL

Prihatin, Masih Banyak Daftar Antrian Rujukan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pamekasan

×

Prihatin, Masih Banyak Daftar Antrian Rujukan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pamekasan

Sebarkan artikel ini
Prihatin, Masih Banyak Daftar Antrian Rujukan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pamekasan
Prihatin, Masih Banyak Daftar Antrian Rujukan Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Pamekasan

News Satu, Pamekasan, Selasa 13 Juli 2021- Makin banyak jumlah pasien positif terpapar covid-19 di sejumlah rumah sakit di kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur membuat layanan rumah sakit harus ekstra melayani masyarakat. Bahkan menurut data mereka masih banyak warga yang masih dalam daftar tunggu rujukan untuk dirawat intensif di fasilitas kesehatan pemerintah daerah setempat.

Sebut saja, Tercatat ada 3 rumah sakit di Pamekasan yang siap merawat pasien Covid-19 sesuai ketentuan pemerintah, diantaranya Smart, RS Mohammad Noer dan RSUD Waru.

Ketua Satgas Covid-19 RSUD Smart Pamekasan, dr. Syaiful Hidayat mengatakan, pasien covid-19 yang dirawat di rumah sakitnya sampai saat ini, tidak hanya warga Pamekasan, pasien juga datang dari Kabupaten Sampang.

Terutama dari daerah Utara antara lain Kecamatan Ketapang dan Kecamatan Omben, Pantura Sampang. Sehingga bisa dibilang fasilitas yang disiapkan olehnya sudah sangat maksimal dan bisa menampung dengan baik warga Madura.

“Yang dirawat itu tidak hanya dari Pamekasan, dari Sampang itu banyak. Mungkin di RSUD Smart itu 10 persennya dari Sampang, beda lagi dengan yang di RSUD Waru dan rumah sakit Mohammad Noer, kalau semuanya mungkin sampai 25 persen. Warga Sampang selama ini memang banyak yang berobat ke Pamekasan,” ungkapnya, selasa (13/7/2021).

Diimbuhkan, pihaknya bahkan sempat harus menolak pasien yang datang ke rumah sakit lantaran fasilitas yang ada tidak mampu menampung pasien yang terus mengalir. Jadi menurut pandangannya perlu disiapkan rumah sakit darurat khusus pasien yang tertolak agar juga bisa mendapat pertolongan dan pelayanan kesehatan dengan baik.

“Kita kan full, bed kita itu 91 (di RSUD Smart, red). Antreannya yang datang selalu banyak, jadi tidak pernah kosong. Yang ngantre saja 14 sampai 15 pasien per hari. Kalaupun kita berapa pun tetap akan full, banyak pasien tertolak,” tukasnya.

Nah, merujuk pada kondisi itu, pihaknya tetap meminta masyarakat meningkatkan kedisiplinan prokes untuk dalam memutus penyebaran Covid-19. Pasalnya, selain rumah sakit tidak mampu menampung pasien saat ini, juga banyak tenaga kesehatan banyak yang positif terpapar covid-19.

“Selain masalah bed, nakes kita banyak terpapar, kita juga memikirkan keselamatan nakes, jadi menangani covid-19 itu harus bersama-sama,” terangnya.

Pihaknya juga berharap agar masyarakat tidak meremehkan atau mengabaikan protokol kesehatan. Karena pandemi memang nyata ada, bahaya, bahkan ganas dan mematikan.

“Angka kematian meningkat, dalam tiga minggu ini sudah 70 pasien meninggal, masuk rumah sakit dalam keadalan berat,” impalnya.(Yudi)

Comment