News Satu, Pamekasan, Senin 30 Agustus 2021- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Waru, Pamekasan, Jawa Timur sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang memiliki fungsi utama layanan kesehatan masyarakat di Pantai Utara Bumi Gerbang Salam. Keberadaan dan kesiapan medisnya juga harus dalam keadaan yang baik dan prima selama 24 jam pelayanan.
Maka cukup pantas jika mendapatkan alokasi anggaran dari Dana bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) tahun 2021 ini. Diperkirakan ada setidaknya 2 Milyar rupiah yang akan digelontorkan pada Badan Layanan Usaha Daerah atau BLUD tersebut pada tahun 2021 ini.
Itu merupakan sebagian dari total DBHCHT sebesar Rp 64,5 milyar yang ditera Pamekasan, untuk tiga sektor utama. Yakni untuk kesejahteraan masyarakat, bidang penegakan hukum, dan bidang kesehatan.
Nah, di bidang kesehatan inilah alokasi untuk RSUD Waru itu digelontorkan. Dan akhirnya bisa dialokasikan untuk pemutakhiran berbagai pengadaan obat habis pakai dan layanan kesehatan lainnya di RSUD belahan Utara tersebut.
Menurut Direktur RSUD Waru, dr Hendarto, instansinya memanfaatkan 2 Milyar DBHCHT untuk berbagai hal sesuai aturan pemerintah. Yaitu diantaranya, pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai (BHP) yang memang dinilai perlu disiapkan sesegera mungkin.
“Termasuk juga untuk belanja kebutuhan dan perlengkapan penanganan covid-19 seperti masker, hazmat dan oksigen medis,” ungkapnya, Senin (30/8/2021).
Kemudian juga, untuk biaya servis alat-alat kesehatan yang rusak dan sangat dibutuhkan perbaikan agar bisa digunakan dengan baik. Juga sekaligus untuk biaya kalibrasi peralatan agar menjaga seluruh alat medis bisa efektif dan kenyamanan pasien terjaga.
“Untuk pengadaan obat dan Bahan Habis Pakai, seperti misalnya alkohol, betadine, handscoon, dan lain-lain. Kemudian juga untuk biaya servis alkes yang rusak, lalu untuk perbaikan alat dan untuk kalibrasi. Jadi ada empat peruntukannya,” tuturnya.
Hendarto juga menjelaskan, untuk pengadaan obat-obatan, saat ini sudah berjalan dan bertahap untuk pengadaan barangnya. Bahkan, sudah ada beberapa obat yang sudah tiba dan sesuai harapan, juga ada pula beberapa obat yang sudah proses pengiriman dari produsen.
“Alhamdulillah untuk pencapaian pembelajaan obat dan barang habis pakai sudah 51 persen menurut petugas pengadaan Kami,” ungkapnya.
Dia mengakui DBHCHT sangat bermanfaat bagi RSUD Waru untuk pemenuhan kebutuhan medis, dalam meningkatkan mutu. Khususnya untuk pelayanan kepada masyarakat terutama juga untuk pembelian alat-alat kesehatan.
“Yang sekarang karena terbatas, kami tidak dapat alkes tetapi dalam alokasi untuk obat lalu perbaikan alat sama kalibrasi,” imbuhnya.(Yudi)
Comment