BONDOWOSOHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONAL

Antisipasi Kekeringan, BPBD Akan Lakukan Pengeboran

×

Antisipasi Kekeringan, BPBD Akan Lakukan Pengeboran

Sebarkan artikel ini
Antisipasi Kekeringan, BPBD Akan Lakukan Pengeboran
Antisipasi Kekeringan, BPBD Akan Lakukan Pengeboran

News Satu, Bondowoso, Kamis 2 September 2021- Mengantisipasi kekeringan di 49 desa di 16 kecamatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso berencana akan melakukan pengeboran di lokasi rawan kekeringan.

Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Dadan Kurniawan, untuk mencari potensi sumber air di setiap titik lokasi tersebut pihaknya akan menerapkan geolistrik.

“Kita berencana membuat dengan melakukan geolistrik untuk mengetahui titik air, kemudian akan melakukan pengeboran,” katanya, Kamis (1/9/2021).

Dadan mengatakan, nantinya pengeboran tersebut sebagai upaya mengatasi kekeringan selain kegiatan rutinan dropping air. Agar masyarakat bisa langsung memanfaatkan air bersih tersebut tanpa harus menunggu supply air setiap musim kemarau tiba.

“Dengan adanya itu kan bisa dimanfaatkan, tanpa menunggu supply air,” jelasnya.

Namun memang wacana ini belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Karena, pihaknya perlu menghitung biaya yang diperlukan dan kemudian akan diajukan dalam APBD perubahan tahun 2021.

Melihat jumlah kawasan yang masuk rawan kekeringan di Bondowoso cukup banyak, kata Dadan, pihaknya tak bisa melakukan pengeboran sekaligus. Melainkan secara bertahap, namun memang akan melihat prioritas kawasan.

“Kami nanti akan melihat prioritas di daerah-daerah yang rawan kekeringan. Yang mana dulu, nanti kemudian kita selesaikan secara bertahap,” ujarnya.

Ditambahkan oleh Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekrontuksi, BPBD, Tugas Riski Bahana, bahwa di Bondowoso ada 49 desa di 16 kecamatan.

Yakni kecamatan Tamanan, Wonosari, Jambesari DS, Tenggarang, Maesan, Grujugan, Pakem, Prajekan, Klabang, Binakal, Curahdami, Taman Krocok, Tegal Ampel, Wringin, Cerme, serta Botolinggo.

Selama ini setiap kekeringan pihaknya secara rutin mengirim air bersih ke titik terebut. Pengiriman air bersih sendiri dilakukan terjadwal hingga muncul hujan, atau sekitar 3-4 bulan.

Adapun air bersihnya sendiri membeli ke PDAM dengan harga Rp 250 ribu per tangki atau per 5 ribu liter.

“Sehari bisa satu hingga dua titik kita kirim air. Kita ada dua armada masing-masing kapasitas 5 ribu liter,” pungkasnya.(Rokib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses