News Satu, Probolinggo, Sabtu 29 Januari 2022- 4 September merupakan hari bersejarah bagi warga kota Probolinggo. Karena pada tanggal tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi kota Probolinggo dan menjadi hari jadi yang ke-663 tahun untuk tahun ini. Namun, hitungan tersebut dianggap salah oleh komunitas Bumi Banger kota Probolinggo. Sebab, seharusnya hitungan tersebut dilakukan dari saat terbentuknya pemerintah kota Probolinggo pertama saat dipimpin Ferdinand Edmond Meijer sebagai Walikota Probolinggo pada tahun 1929.
Hari Jadi kota Probolinggo ke-663 tahun ini dianggap salah, karena hitungannya dimulai dari tanggal 4 September 1953. Menurut komunitas tersebut, harusnya hitungannya dimulai dari tahun 1929 sebagaimana kota Probolinggo terbentuk untuk yang ke pertama kalinya.
Ketua Komunitas Banger Probolinggo, Ino Imam Safiono, mengatakan Seharusnya usia kota Probolinggo lebih muda dari Kabupaten Probolinggo bukan sebaliknya lebih tua Kota Probolinggo.
“Kita akan minta lakukan kajian kembali kepada dinas terkait. Seharusnya usia kota Probolinggo lebih muda dari Kabupaten Probolinggo. Hari Jadi kota Probolinggo setiap diperingati itu salah. Seharusnya mengambil dari jabatan walikota pertama 1929 bukan mengambil sejarah pemerintahan Majapahit,” ungkapnya, Sabtu (29/1/2022).
Sementara, secara terpisah Plt. Disbudpar kota Probolinggo, Fajar, mengatakan, terkait soal tanggal, bulan, dan tahun saat peringatan Hari Jadi kota Probolinggo, masih melakukan kajian kembali bersama Komunitas Bumi Banger, Disdikbud, Ahli sejarah dan pihak terkait lainnya.
“Ini PR bersama. Selama ini bapak walikota Probolinggo menanyakan soal ini. Tentang mengapa Kota Probolinggo lebih tua dari Kabupaten Probolinggo. Seharusnya lebih muda. Kami bersama komunitas Bumi Banger dan pelaku budaya berharap akan memberikan sejarah baru dan fakta yang baru serta bisa menjawab pertanyaan walikota Probolinggo selama ini, ” ujarnya.
Lebih lanjut, Fajar menyampaikan, bahwa pihaknya akan adakan pertemuan serta kajian secara akademik. Yang nantinya, bisa menjelaskan alur sejarah kota Probolinggo yang selama ini menjadi pikiran masyarakat kota Probolinggo.
“Hal ini bisa menjadi sejarah baru untuk generasi muda agar tidak membias kemana – mana. Nantinya, akan menentukan sejarah pasti kota Probolinggo selain Hari Jadi Kota Probolinggo. Kita targetkan tahun ini bisa diadakan kajian,” pungkasnya.(Bambang)
Comment