News Satu, Pamekasan, Senin 31 Januari 2022- Sesuai arahan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, pada peringatan Haornas lalu, Pemerintah Provinsi Jawa timur melalui Dinas Kepemudaan dan Olahraga atau Dispora Provinsi setempat mengawal Program Jatim Seger. Program Jawa Timur Senang Gerak itu, dijadikan jargon untuk membentuk pola hidup sehat warga dengan terus mengajak semua tetap jaga kesehatan dan kerap berolahraga setiap waktu.
Menurut Kepala Bidang Keolahragaan, Dispora Provinsi Jawa timur, Firman Syah Ali, salah satunya dengan menginventarisasi dan memotivasi setiap kegiatan olahraga di masyarakat di Madura. Baik dalam pelestarian olahraga tradisional maupun juga mengajak warga setempat untuk terus bergerak dan berpola hidup sehat dalam olahraga prestasi
“Tujuan dari kegiatan carfreeday pagi ini adalah untuk mensukseskan program Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa yaitu Jatim seger, Jatim senang gerak. Selain itu yang kedua adalah memadurakan olahraga dan mengolahragakan Madura,” ujarnya, Senin (31/1/2022).
Tak ayal, jika kali ini pihaknya memilih desa branta pesisir karena mendapat laporan dari bawahannya terkait antusiasme masyarakat terhadap olahraga sangat tinggi. Nah, makanya untuk buktikan, apa benar begitu, pihaknya datangi dan memboyong beberapa pelatih dan atlet olahraga tradisional untuk olahraga bersama warga di Dermaga Branta Pesisir kala carfreeday.
“Ternyata memang benar dan saya kira di tempat lain juga bisa akan seperti di branta Pesisir Ini. Jadi tentu saja kita harus berterima kasih kepada Kepala Desa, Agus Istiqlal. Kalau bukan peranan seorang pemimpin merangsang warganya untuk senang berolahraga rasanya tidak mungkin akan berkesinambungan,” ujarnya.
Kedepan, Firman Syah Ali, juga akan keliling Jawa Timur dan Madura untuk melakukan hal serupa di berbagai daerah untuk melihat potensi olahraga setempat. Terutama untuk terus menggaungkan cara hidup sehat dan semangat olahraga di tengah masyarakat Jawa Timur hingga pelosok.
“Seperti di Desa plakpak Kecamatan Pegantenan yang memiliki klub bulu tangkis angkasa, yang atletnya kerap meraih juara nasional. Ada juga olahraga okol di Larangan Badung Pamekasan, kemudian di Sumenep ada tempat start paralayang yang sedang dikembangkan,” imbuhnya.
Tak hanya itu, berbagai potensi olahraga di Madura diantaranya sepak bola api yang biasa dilakukan santri pesantren. Bahkan di kabupaten Sampang, pada salah satu pesantren masih ada olahraga ilmu meringankan tubuh dan itu harus dilestarikan sebagai olahraga tradisional warisan budaya Madura yang masih ada.(Yudi)
Comment