EKONOMIHEADLINENEWSPEMKAB SUMENEPREGIONALSUMENEP

Ratusan Ribu Ton Rastra Di Sumenep Hangus

×

Ratusan Ribu Ton Rastra Di Sumenep Hangus

Sebarkan artikel ini
Ratusan Ribu Ton Rastra Di Sumenep Hangus 
Ratusan Ribu Ton Rastra Di Sumenep Hangus 

News Satu, Sumenep, Selasa 19 Desember 2017- Sebanyak 661.020 ton beras untuk masyarakat sejahtera (Rastra) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, hangus tanpa bisa dinikmati oleh masyarakat miskin. Hangusnya ratusan ribu Rastra tersebut disebabkan karena banyak kepala desa tidak melakukan penebusan.

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setkab Sumenep,  Hery Koentjoro Pribadi mengatakan, ada 19 desa yang tersebar di empat kecamatan di Sumenep yang tidak melakukan penebusan Rastra. Bahkan, terdapat satu desa diantaranya tidak melakukan penebusan sama sekali sepanjang tahun 2017.

“Rastra yang tidak ditebus antara 1 hingga 5 bulan,” kata Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Pemkab Sumenep, Hery Koentjoro, Selasa (19/12/2017).

19 desa yang tercatat tidak melakukan penebusan Rastra hingga tuntas tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kota sebanyak 4 desa, Kecamatan Batuan sebanyak 1 Desa, Kecamatan Manding sebanyak 4 desa, Kecamatan Guluk-Guluk 4 desa dan kecamatan Pasongsongan sebanyak 6 desa.

“Paling parah di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota, tim rastra disana sama sekali tidak menebus selama satu tahun,” ujarnya.

Ia menjelaskan, meski tidak ada sanksi bagi desa yang tidak menebus semua jatah rastra, namun pihaknya mengaku akan melakukan evaluasi terhadap desa tersebut, terutama bagi desa yang sama sekali tidak melakukan penebusan. Menurutnya, evaluasi tersebut nantinya akan berdampak pada program bantuan lainnya di Desa tersebut.

“Kami akan lakukan evaluasi terhadap desa yang tidak menebus Rastra hingga tuntas, apalagi desa yang sama sekali tidak menebus,” tegasnya.

Sesuai data yang ada, pagu Rastra yang diterima Pemkab Sumenep sebanyak 23.042.880 ton. Sementara pagu Rastra yang tidak tertebus hingga akhir tahun sebanyak 661.020 ton.

“Jatah Rastra yang tidak tertebus hingga tanggal 15 Desember 2017 jadi hangus. Kami harap tahun depan tidak ada lagi desa yang tidak melakukan penebusan,” imbuhnya. (Ozi)

Comment