News Satu, Sumenep, Selasa 25 Desember 2017- Desa Parsangan, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) nampaknya menarik perhatian para pengunjung baik dari dalam maupun dari luar kota. Sebab, Desa yang jaraknya kurang lebih 5 hingga 7 kilometer dari Kota ini, merupakan sebuah kampung burung Love Bird.
Desa Parsanga ini menjadi sebuah kampung burung Love Bird, berawal dari program yang dicanangkan oleh Nurus Salam, anggota DPRD Sumenep. Politisi Gerindra ini mencanangkan sebuah program Pokok-pokok Pikiran (Pokir) bantuan burung Love Bird, kemudian Program Pokir tersebut dipusatkan di Desa Parsangan sebagai percontohan.
Dari gagasannya tersebut, saat ini Desa yang memang sebelumnya dikenal sebagai Desa Burung ini, karena setiap gang yang ada di Desa tersebut adalah nama burung, seperti gan Rajawali, Gang Parkit dan lain sebagainya, sangat cocok dijadikan sebuah percontohan budi daya burung Love Bird.
“Saya sengaja memang memfokuskan program Pokir ke budi daya burung Love Bird,” kata Nurus Salam, Anggota DPRD Sumenep, Selasa (26/12/2017).
Program budi daya burung Love Bird ini, tidak semata-semata hanya kesenangan terhadap jenis burung saja. Melainkan juga bisa dijadikan sebuah bisnis yang sangat menjanjikan bagi masyarakat yang membudi daya burung Love Bird, sebab saat ini, harga burung Love Bird sangat mahal dan dicari oleh para pecinta burung Love Bird.
“Ini bukan hanya semata-mata kesenangan terhadap jenis burung, akan tetapi juga bisa menjadi sebuah bisnis bagi para pembudi daya burung Love Bird,” ujarnya.
Ia mengakui, semenjak sejumlah media memberitakan tentang adanya Kampung Burung Love Bird di Desa Parsanga, ternyata banyak sekali orang dari luar kota Sumenep yang datang dan ingin belajar budi daya burung Love Bird.
“Banyak orang luar yang datang ke Kampung burung Love Bird, bahkan Kolonel Munif Prasojo dari Kemenhan dan mantan Wali Kota Surabaya, Bambang DH juga mendatangi Kampung Love Bird Desa Parsanga ini, untuk melihat langsung budi daya burung Love Bird,” tandasnya.
Ia menambahkan, program budi daya burung Love Bird ini terus digalakkan oleh dirinya. Meskipun pada tahun 2017 ini sudah tidak dianggarkan lagi oleh Pemerintah, pihaknya terus mengajak masyarakat untuk budi daya burung Love Bird. Bahkan, pihaknya juga memberikan bantuan kepada para penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Sumenep untuk membudi daya burung Love Bird.
“Kemarin saya beri bantuan 30 ekor burung Love Bird kepada penghuni rutan untuk di budi daya. Hal itu bertujuan, agar setelah keluar dari Rutan mereka bisa berbisnis burung Love Bird dan tidak lagi kembali kepada pekerjaannya yang dianggap melanggar hukum,” pungkasnya. (Hodri)
Comment