HEADLINEJAKARTANASIONALNEWSNEWS SATUPEMERINTAHAN

Senator DPD RI Lia Istifhama, Jawa Timur Harus Jadi Tulang Punggung Logistik Dan Pangan IKN

×

Senator DPD RI Lia Istifhama, Jawa Timur Harus Jadi Tulang Punggung Logistik Dan Pangan IKN

Sebarkan artikel ini
Senator DPD RI Lia Istifhama, Jawa Timur Harus Jadi Tulang Punggung Logistik Dan Pangan IKN
Senator DPD RI Lia Istifhama, Jawa Timur Harus Jadi Tulang Punggung Logistik Dan Pangan IKN

Jakarta, News Satu, Jumat 11 Juli 2025- Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, mengeluarkan pernyataan tegas bahwa Jawa Timur tak boleh dipandang sebelah mata dalam pembangunan nasional, khususnya sebagai mitra strategis Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan.

Ning Lia sapaan akrab dari Lia Istifhama menegaskan, Jawa Timur bukan ban serep, tapi tulang punggung logistik dan pangan nasional.

“Kalau IKN mau hidup, maka konektivitas dan logistiknya harus digerakkan dari Jawa Timur. Jangan biarkan kami kerja sendiri, ini soal kepentingan negara,” tegas Ning Lia, Jumat (11/7/2025).

Pernyataan ini disampaikan sebagai bentuk dukungan terhadap visi Gerbang Baru Nusantara yang digagas Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang kini mulai masuk dalam dokumen RPJMD 2025–2029 sebagai arah pembangunan strategis daerah. Ning Lia menyoroti fakta bahwa nilai perdagangan antarwilayah Jawa Timur telah mencapai Rp214 triliun pada 2024, dengan jaringan dagang ke 20 provinsi di Indonesia Timur. Ia menyebut langkah tersebut bukan hanya terobosan, tapi jawaban nyata atas kebutuhan ekonomi nasional.

“Ini bukan seremoni. Ini solusi. Kita butuh negara hadir untuk mempercepat infrastruktur logistik, pelabuhan, tol laut, dan kereta barang,” ujar Senator Cantik DPD RI ini.

Tak hanya logistik, Jawa Timur juga disebut motor utama ketahanan pangan nasional. Dengan produksi padi tertinggi nasional, rata-rata 20 ton tebu per hektare, dan dominasi komoditas strategis seperti daging ayam, sapi, telur, dan jagung, Lia menegaskan Jatim bukan hanya siap, tapi sudah memimpin.

“Jangan cuma bilang pentingnya pangan, tapi lihat siapa yang kerja keras menyediakannya. Jawabannya: Jawa Timur,” tandasnya.

Aktivis Perempuan NU ini juga mendukung penggunaan Surya Majapahit sebagai lambang identitas baru Jawa Timur. Baginya, ini bukan sekadar simbol masa lalu, melainkan narasi masa depan untuk menyatukan kembali kekuatan Nusantara melalui ekonomi dan konektivitas.

“Dulu Majapahit menyatukan Nusantara. Sekarang Jawa Timur menyatukan Indonesia Timur lewat logistik dan pangan. Kita hanya minta pusat serius bantu,” tukasnya.

Lia mendesak pemerintah pusat untuk tidak membiarkan Jawa Timur bertarung sendiri. Ia meminta komitmen nasional dalam mendukung pembangunan pelabuhan, jalur distribusi antarprovinsi, serta akses logistik menuju IKN.

“Kalau negara ini ingin IKN jadi masa depan, maka Jawa Timur harus jadi poros hari ini. Dan kami siap. Tinggal pusat berani atau tidak,” tutupnya. (Kiki)

Comment