Sidoarjo, Kamis 2 Oktober 2025 | News Satu- Duka mendalam menyelimuti Jawa Timur. Musala empat lantai Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, ambruk saat ratusan santri tengah melaksanakan sholat Ashar, Senin (29/9/2025). Hingga Rabu (1/10/2025), sebanyak 91 santri masih diduga tertimbun reruntuhan, sementara 98 santri lainnya mengalami luka-luka.
Runtuhnya musala akibat proses pengecoran yang diduga tidak matang itu menimbulkan suasana pilu di lokasi. Tangis para wali santri pecah setiap kali kabar evakuasi terdengar, ada yang bersujud syukur, ada pula yang larut dalam duka mendalam. Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, menyampaikan belasungkawa mendalam. Ia menegaskan tragedi ini adalah duka bersama, bukan hanya keluarga Ponpes.
“Sebagai orang tua, saya bisa merasakan pedihnya kehilangan anak. Semoga para wali diberi ketabahan, dan santri yang wafat mendapat tempat terbaik di sisi Allah,” ucap Lia penuh haru, Kamis (2/9/2025).
Ning Lia juga mengapresiasi BNPB, Basarnas, BPBD, TNI, Polri, tenaga medis, relawan, hingga dapur umum yang berjibaku lebih dari 48 jam dalam proses evakuasi.
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, yang sejak hari pertama hadir di lokasi, menegaskan seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung Pemprov Jatim.
“Tidak ada satu pun korban yang boleh terlambat mendapatkan pertolongan medis. Semua rumah sakit harus siaga, termasuk non-pemerintah,” tegas Khofifah.
Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto, melaporkan dari sekitar 100 santri korban, tiga dinyatakan meninggal dunia, sisanya luka-luka. Dua unit crane diturunkan untuk mengangkat puing berat, sementara tim medis terus siaga.
“Kami mohon doa dari seluruh masyarakat agar evakuasi berjalan lancar. Medan sangat sulit, tetapi semangat tim tidak pernah surut,” pungkasnya.
Tragedi ini menjadi momentum refleksi bersama: santri adalah generasi penerus bangsa. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bersatu memberi dukungan penuh agar trauma santri segera pulih dan hak mereka atas pendidikan tetap terjaga. (Kiki)
Comment