BUDAYABUDAYA & WISATAHEADLINEJATIMMADURANEWSNEWS SATUPAMEKASANPEMERINTAHANREGIONAL

Tari Rondhing dan Wayang Kulit Masuk Daftar WBTB, Pamekasan Perkuat Citra Budaya Madura

×

Tari Rondhing dan Wayang Kulit Masuk Daftar WBTB, Pamekasan Perkuat Citra Budaya Madura

Sebarkan artikel ini
Tari Rondhing dan Wayang Kulit Masuk Daftar WBTB, Pamekasan Perkuat Citra Budaya Madura
Tari Rondhing dan Wayang Kulit Masuk Daftar WBTB, Pamekasan Perkuat Citra Budaya Madura

Pamekasan, Jumat 10 Oktober 2025 | News Satu- Dua kesenian khas Kabupaten Pamekasan, Tari Rondhing dan Wayang Kulit, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Kementerian Kebudayaan RI melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi.

Penetapan ini memperkuat posisi Pamekasan sebagai salah satu pusat kebudayaan Madura yang kaya akan warisan leluhur. Penetapan dua budaya tersebut dilakukan usai sidang nasional yang digelar oleh Direktorat Warisan Budaya, Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan, H. Mohamad Alwi, pengajuan dua budaya ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Kabupaten Pamekasan dalam menjaga warisan leluhur agar tetap lestari di tengah arus modernisasi.

“Tari Rondhing dan Wayang Kulit merupakan bagian penting dari identitas budaya Pamekasan. Keduanya kami ajukan pada tahun 2024, dan tahun ini resmi masuk dalam sidang penetapan nasional,” jelas Alwi, Jumat (10/10/2025).

Tak berhenti di situ, Pemkab Pamekasan juga berencana mengusulkan Musik Daul—kesenian khas Madura yang energik dan sarat nilai kebersamaan—sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional tahun 2025.

“Musik Daul memiliki karakter unik dan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Madura. Kami berharap ketiga budaya ini mendapat pengakuan nasional agar pelestariannya semakin kuat,” tambahnya.

Langkah tersebut menjadi wujud nyata Pemkab Pamekasan dalam memperkuat eksistensi budaya lokal di tingkat nasional, sekaligus mendorong generasi muda untuk terus mengenal dan mencintai warisan leluhur mereka.

Sementara itu, Bupati Pamekasan KH. Kholilurrahman memberikan apresiasi tinggi atas kerja keras seluruh pihak yang terus berkomitmen menjaga jati diri budaya lokal.

“Upaya ini luar biasa. Budaya adalah identitas bangsa, dan Pamekasan memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga keaslian serta memperjuangkan pengakuan resminya di tingkat nasional maupun dunia,” tegas Bupati Kholilurrahman.

Dengan pengakuan tersebut, Pamekasan kini semakin diperhitungkan sebagai kabupaten yang aktif melestarikan kebudayaan Madura, sekaligus memperkuat branding daerah sebagai “Bumi Gerbang Salam yang Berbudaya”. (Yudi)

Comment