Surabaya, Senin 20 Oktober 2025 | News Satu- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap isu lingkungan dengan turun langsung memimpin aksi susur dan bersih-bersih Kali Surabaya bersama Pasukan Marinir Korps 2 TNI AL.
Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, World Clean Up Day, dan HUT Korps Marinir. Dalam kesempatan itu, Khofifah menyebut 87 persen air Kali Surabaya telah tercemar ringan, yang mayoritas disebabkan oleh limbah domestik 60 persen dan limbah industri 40 persen.
“Degradasi kualitas air didominasi oleh dua faktor, yaitu limbah domestik sebesar 60 persen dan limbah industri sebesar 40 persen,” tegas Khofifah, Senin (20/10/2025)..
Khofifah menjelaskan bahwa pencemaran sungai berdampak besar pada ekosistem dan meningkatkan risiko banjir akibat sedimentasi serta penyempitan aliran sungai. Pertumbuhan gulma liar seperti eceng gondok dan bangunan liar di sempadan sungai turut memperparah kondisi.
Wilayah yang paling berisiko terdampak luapan air di antaranya Warugunung, Karangpilang, Pagesangan, dan Jambangan. Kawasan tersebut telah beberapa kali dilanda banjir hingga ketinggian 50 cm saat musim hujan.
“Ini ancaman nyata bagi kita semua. Maka dari itu, mari kita perkuat gotong royong, bentuk komunitas siaga bencana, dan hentikan kebiasaan buang sampah sembarangan dari rumah sendiri,” kata Gubernur perempuan pertama Jawa Timur ini.
Khofifah menegaskan bahwa menjaga sungai bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Ia mengajak masyarakat menjadikan kebersihan sungai sebagai cermin peradaban bangsa.
“Sungai yang bersih adalah cermin masyarakat beradab. Mari kita wariskan sungai sehat bagi generasi mendatang,” tuturnya.
Aksi bersih-bersih sungai ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan masyarakat dalam upaya mitigasi banjir, konservasi air, dan pelestarian lingkungan hidup. (Kiki)