Probolinggo, Kamis 13 November 2025 | News Satu- Proyek strategis milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Probolinggo, Jawa Timur, kembali jadi sorotan. Komisi III DPRD Kota Probolinggo turun langsung ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi Pembangunan Hanggar Mesin RDF (Refuse Derived Fuel) yang berlokasi di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah, Kamis (13/11/2025).
Proyek yang menelan anggaran Rp1.999.999.200 bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Tahun Anggaran 2025 ini dinilai penting karena menjadi bagian dari program pengelolaan sampah modern menuju Probolinggo bebas timbunan sampah 2026.
Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Mukhlas Kurniawan, menegaskan bahwa sidak dilakukan untuk memastikan komitmen pihak pelaksana proyek sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) sebelumnya.
“Makanya kami datang langsung ke lokasi ini untuk membuktikan komitmen pihak pelaksana seperti yang mereka sampaikan di RDP Komisi III,” ujar Mukhlas.
Mukhlas menambahkan, pihaknya berharap proyek tidak mengalami kendala hingga berujung pada pemutusan kontrak.
“Kita doakan proyek ini berjalan lancar dan tidak putus kontrak,” tegasnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Probolinggo, Retno Wandasari, yang turut mendampingi sidak mengatakan pihaknya akan berupaya agar pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu.
“Kami berharap proyek Hanggar RDF ini cepat selesai sesuai target agar manfaatnya bisa segera dirasakan masyarakat,” tandasnya.
Proyek ini menjadi bagian penting dari sistem pengolahan sampah menjadi energi alternatif (Refuse Derived Fuel) yang diharapkan dapat mengurangi beban TPA dan meningkatkan efisiensi pengelolaan sampah di wilayah Kota Probolinggo.
Komisi III DPRD menegaskan akan terus mengawasi jalannya proyek agar berjalan sesuai spesifikasi teknis, waktu pelaksanaan, dan transparansi penggunaan anggaran DBH. Pengawasan itu penting mengingat proyek ini menyangkut layanan publik dan lingkungan hidup.
“Jangan sampai proyek yang tujuannya baik ini justru terhambat karena lemahnya pengawasan atau keterlambatan teknis,” pungkas Mukhlas. (Bambang)








Komentar