News Satu, Sumenep, Senin 28 Mei 2018- Untuk mengatasi terjadinya banjir atau genangan air di sejumlah jalan protokol dan pemukiman warga Sumenep, Madura, Jawa Timur (Jatim) setiap kali hujan deras turun. Nampaknya, bukan hanya sekedar wacana atau tatanan konsep saja, melainkan saat ini Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Cipta Karya (CK) Sumenep, mulai melakukan normalisasi terhadap 4 drainase.
Seperti, Drainase di Jalan Raya Gapura ke Kali Patrian sudah pekerjaannya mencapai kisaran 60 persen dengan anggaran sebesar Rp 650 juta. Sedangkan, Pembangunan Saluran Drainase di lokasi Jalan Kartini, Jalan Jati Mas ke kali Patrian dengan anggaran Rp 4 miliar, pekerjaannya sudah mencapai 65 persen.
“Normalisasi juga dilakukan pada saluran di wilayah Koramil Kota menuju kali Patrian yang anggarannya Rp 800 juta, dan pembangunan kolam Detensi di Desa Kolor yang dianggarkan sebesar Rp 925 juta, dan saat ini pekerjaannya sudah kisaran 65 persen,” kata Drs. Bambang Irianto, M.Si, Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya, Senin (28/5/2018).
Lanjut mantan Kepala Disbudparpora Sumenep ini, dengan dilakukannya normalisasi terhadap empat (4) drainase tersebut, maka genangan air atau yang biasanya masyarakat menyebut banjir akan berkurang. Sebab, selama ini terjadinya genangan air di wilayah perkotaan, akibat tingginya debit air. Sedangkan drainase yang ada masih belum mampu untuk menampung debit air tersebut, dan kurangnya serapan yang mampu menyerap air saat curah hujan tinggi.
Selain itu, selama ini semua saluran air menuju ke Kali Marengan, sehingga selalu terjadi genangan air atau banjir di sejumlah Jalan Protokol di Kabupaten Sumenep, sehingga untuk mengatasi hal tersebut, maka pembuangan airnya harus dibagi yakni ke Kali Patrian dan Kali Marengan.
“Semuanya mengarah ke Kali Marengan, sehingga tidak mampu menampung debit air yang cukup besar tersebut. Jadi kami harus memecah saluran air tersebut, yakni ke Kali Marengan dan Kali Patrian, selain itu juga membuat kolam Detensi untuk menampung air,” ungkapnya.
Dalam penanganan banjir di wilayah perkotaan, Dinas PU PRKP dan Cipta bekerjasama dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA). Sehingga, penanganan banjir setiap hujan lebat turun bisa diatasi dan tidak lagi dikeluhkan warga.
“Saya selalu berkoordinasi dengan Dinas SDA dalam penanganan banjir di wilayah perkotaan. Sebab penanganan banjir ini harus ada sinergiritas antar OPD, jadi di Dinas menangani masalah Drainase, sedangkan di SDA masalah penyerapan airnya,” pungkasnya. (Basri)
Comment