News Satu, Banyuwangi, Minggu 19 Maret 2023- Pemkab Banyuwangi, Jawa Timur, nampaknya serius menurunkan angka stunting. Terbukti Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi menggelar Gerakan Serentak (Gertak) Aksi Gizi Buruk yang menyasar golongan usia remaja.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, perkembangan saat remaja sangat menentukan kualitas seseorang untuk menjadi individu dewasa. Masalah gizi yang terjadi di usia remaja akan meningkatkan kerentanan serta berisiko melahirkan generasi yang bermasalah gizi.
Anemia pada remaja akan menyebabkan timbulnya masalah kesehatan seperti penyakit tidak menular, produktivitas dan prestasi menurun, termasuk masalah kesuburan.
“Untuk itu, kami berharap remaja putri di Banyuwangi bisa menjadi calon-calon ibu yang sehat kelak. Sehingga Banyuwangi bisa bebas stunting,” katanya, Minggu (19/3/2023).
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan kurangnya asupan gizi, yang bisa mengakibatkan gangguan pertumbuhan anak. Selain asupan gizi, ada kondisi kesehatan lain yang juga sangat berkaitan erat dengan stunting, yaitu anemia.
“Hasil sampling skrining anemia yang dilakukan pada 14.059 remaja putri di Banyuwangi pada tahun 2023, ada 8.062 remaja putri yang mengalami anemia,” ucapnya.
Program ini dilakukan sebagai upaya mencegah anemia pada remaja putri. Yakni konsumsi makanan dengan gizi seimbang, minum Tablet Tambah Darah (TTD) secara teratur 1 tablet tiap minggu dan melakukan aktivitas fisik secara rutin.
“Bahwa gerakan ini dilakukan untuk mencegah lahirnya bayi stunting,” kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Amir Hidayat.
Comment