News Satu, Kota Batu, Selasa 17 November 2020- Ratusan warga yang pro Pembangunan Wisata kolam renang Njombok Desa Sumberejo, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (17/11/2020) siang, melakukan aksi demo di Balai Kota Among Tani (BAT). Mereka tidak terima jika pembangunan pemandian air Njombok itu dihentikan.
Penghentian itu menyusul adanya Malang Corruption Watch (MCW) dan Aliansi Front Sumberejo yang mempermasalahkan pengerjaan proyek pembangunan Wisata Pemandian air Njombok dan melakukan Protes kepada Pemkot Batu
Pembangunan yang dikerjakan tahun 2019 itu oleh MCW diduga telah mengakibatkan menurunnya debit air yang mengalir ke lahan Pertanian Warga Desa setempat dan melanggar Aturan perundangan-undangan yang berlaku.
Mengetahui ada kelompok Pro dan Kontra, Petugas dari kepolisian dan satpol PP Kota Batu langsung mengajak mereka duduk satu meja di kantor Perijinan, baik yang pro maupun yang kontra. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi bentrokan dan hal-hal yang tidak diinginkan.
Asisten Administrasi Pemerintahan Kota Batu Bambang kuncoro yang juga menjadi mediator pertemuan, berharap pertemuan tersebut dapat membuahkan hasil dan solusi terbaik dalam memecahkan masalah.
“Mari kita selesaikan permaslahan ini dengan kepala dingin, arif dan bijaksana, serta melakukan protokol kesehatan Covid-19, bila tidak mentaati peraturan, silahkan untuk keluar,” Ungkap Bambang Kuncoro.
Raymond Tobing juru bicara MCW yang mendapatkan giliran pertama mengatakan pembangunan objek Wisata Pemandian di Desa Sumberejo itu diduga kuat telah merusak Sumber Mata Air Njombok.
“Pembangunan Objek Wisata dilakukan tepat di atas Sumber Mata Air Njombok. ini diduga kuat telah mengakibatkan menurunnya debit air yang mengalir ke lahan Pertanian Warga Desa setempat dan melanggar aturan,” jelas Raymond
Lanjut dia, meski kondisi demikian oleh tidak cepat direspon oleh Pemkot Batu karena Pihaknya telah mengirim surat kepada Walikota Batu pada tanggal 15 Oktober 2020 untuk penghentian sementara pembangunan proyek sebelum ijin keluar.
“Kami mendesak kepada pemkot Batu untuk melakukan penghentian seluruh aktifitas proyek pembangunan karena berpotensi mengancam lingkungan hidup dan kehidupan masyarakat sekitar,” tandasnya.
Sedang Sukendri kepala seksi Pelayanan pemerintah desa Sumberejo mengatakan bahwa proyek pembangunan wisata Pemandian air Njombok itu adalah murni inisiatif warga sendiri, yang berkeinginan untuk dibuatkan kolam.
“Akhirnya atas usulan itu pemilik yang bernama Wandoyo menyetujuinya. pengerjaannya dilakukan warga dan biayanya pak Wandoyo, Pak Wandoyo pun tidak mengambil untuk sepersenpun meski bukan fasilitas umum, semua dikelola warga,” Jelasnya
Kalau tujuannya itu baik, kata Sukendri, Meskinya MCW duduk bersama menyelesaikan masalah bukan memperkeruh masalah, karena warga Sumberejo terbuka ingin mencari jalan yang terbaik.
“Sedikit-sedikit mau melaporkan atas nama warga Sumberejo, Warga Sumberejo itu 7000 orang. marilah menciptakan yang kondusif,” tukasnya.
Untuk Karyono ketua Gapoktan desa Sumberejo yang juga Anggota BPD Desa Sumberejo menambahkan jika pembangunan kolam renang itu memang keinginan warga dan tujuannya untuk kepentingan warga dalam hal peningkatan perekonomian.
“pembangunan itu dibangun dengan dekat dengan mata air, tapi tidak merusak, Air dari sumber itu sekarang tetap mengalir untuk petani, kalau perusakan lingkungan itu salah besar,” pungkasnya. (Wiyono)
Comment