BONDOWOSOHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONAL

Akhirnya 12 Kecamatan Di Bondowoso Bisa Rekam E KTP Lagi

×

Akhirnya 12 Kecamatan Di Bondowoso Bisa Rekam E KTP Lagi

Sebarkan artikel ini
Akhirnya 12 Kecamatan Di Bondowoso Bisa Rekam E KTP Lagi
Akhirnya 12 Kecamatan Di Bondowoso Bisa Rekam E KTP Lagi

News Satu, Bondowoso, Jumat 6 Desember 2019- 12 kecamatan di Bondowoso menerima seperangkat alat rekam  E-KTP dan alat cetak Kartu Keluarga baru. Penyerahan secara simbolis dilaksanakan oleh Sekretaris Daerah(Sekda) Syaifullah didampingi Kepala Dispendukcapil M. Tamin, di Pendopo Kecamatan Wonosari.

Adapun Kecamatan yang menerima  tersebut diantaranya adalah Kecamatan Bondowoso, Maesan, Pujer, Klabang, Pakem, Wonosari, Jambesari, Grujugan, Taman Krocok, Tenggarang, Sukosari, dan Tegalampel.

Kepala Dispendukcapil Bondowoso, M.Tamin dalam laporannya menerangkan bahwa karena keterbatasan anggaran pihaknya hanya bisa memberikan alat rekam ke 12 kecamatan. Dipastikan, kecamatan lainnya akan menerima alat rekam pada anggaran tahun 2020.

“Mengigat  hanya 12 kecamatan itu karena keterbatasan anggaran .dan  di  pastikan Tahun 2020 akan dilengkapi semua,”katanya, Jumat (6/12/2019).

Tak hanya itu Tamin, meyampikan, dengan adanya alat rekam di tingkat kecamatan akan mempermudah masyarakat membuat data kependudukan. “Artinya, hal ini akan mempersingkat waktu dan memperpendek jarak pembuat karena tak perlu datang ke Kantor Dispendukcapil lagi” Jelasnya.

Dengan alat tersebut ,tambah nya,juga mempercepat pekerjaan rumah (PR) pemerintah daerah  yang masih mencatat per Oktober 2019 ini ada sekitar 15r ibuan warga Bondowoso yang baru menginjak usia 17 tahun.

“Ini tugas para camat, 15 ribuan ini jadi PR. Makanya nanti ketika alat rekam ini diserahkan langsung ke Kecamatan. Rp 15 ribu ini sudah tak perlu datang ke Dispendukcapil, cukup ke kecamatan,” ungkapnya.

Semetara Sekda Syaifullah, berpesan agar alat rekam yang diserahkan tersebut, hendaknya dipelihara dengan baik.

“Dijaga kebersihannya dan diletakkan di ruangan ber-AC,” katanya.

Menurutnya, alat tersebut merupakan kebutuhan warga. Di sisi lain, anggaran yang digelontorkan untuk pengadaan ini tak sedikit dan dari APBD yang nilainya mencapai Rp 1,5 milliar.

“Ini alat negara, tolong pak, ini kebutuhan kita. Jadi dipelihara dengan baik,” pungkasnya. (Rokib)

Comment