News Satu, Bondowoso, Rabu 18 Agustus 2021- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso, Jawa Timur, langsung merespon Keluhan dari masyarakat mengenai jalan di wisata kuliner di Jembatan Ki Ronggo yang tak kunjung diperbaiki.
Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat mengatakan, untuk sementara perbaikan jalan dijembatan itu dengan hotmix sekitar 200 meter, guna menutup jalan yang berlubang itu.
“Untuk anggaran tak sampai 200 juta,” ungkapnya, Rabu (18/8/2021).
Wabup Irwan sapaan akrabnya, menuturkan mengingat pengaspalan jalan ini mendesak maka pihaknya akan memprioritaskan itu melalui APBD II tahun 2021 ini.
“Untuk keluhan lain perihal meminta pembangunan siskamling akan diprioritaskan dari anggaran CSR,” ungkapnya.
Lanjutnya, terkait aduan tentang jalan lama supaya bisa berfungsi lagi pun sudah dibuatkan. Kemungkinan, akan diambilkan dalam APBD 2022.
“Itu (jembatan sebelah barat, red) nanti akan direnovasi, itu masih dihitung anggarannya berapa. Ke duanya bisa berfungsi. Hanya untuk satu arah,” terangnya.
Sementara terkait peninjuan kembali terhadap kelas tanah, Ia akan ditindaklanjuti melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda).
Diberitakan sebelumnya, Sejumlah keluhan warga terkait keberadaan pasar wisata kuliner di Jembatan Ki Ronggo hingga kini disebut belum dipenuhi oleh pemerintah.
Karena itulah, warga menyegel pasar Wisata Kuliner Jembatan Ki Ronggo, Sabtu (14/8/2021) kemarin. Bahkan, mereka juga memasang tulisan ‘Tempat Ini Disegel Warga, Dilarang Berjualan Di Sini’ dan memasang sejumlah kawat pembatas. Selain menyegel lokasi wisata kuliner. Mereka juga melakukan tambal sulam jalan yang berlubang di Jembatan Ki Ronggo.
Selang beberapa hari Wabup Irwan menemui perwakilan warga sekitar pada Senin (16/8/2021) kemarin. Disebutkan ada empat tuntutan yang mereka minta. Diantaranya yakni peninjauan kembali kelas tanah karena Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)nya menurun.
Kedua, pengembalian fasilitas umum yang dipugar. Ketiga, pemanfaatan bangunan yang lebih memprioritaskan warga sekitar yang terdampak. Keempat, permintaan rekonstruksi ulang mengembalikan jalan. Dan yang terakhir yakni permintaan kompensasi lima tahun terakhir bagi masyarakat yang dirugikan secara ekonomi maupun non ekonomi.(Rokib)
Comment