News Satu, Bondowoso, Jumat 5 Maret 2021- Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa( PKB) Kabupaten Bondowoso Jawa Timur, Akan Menggelar Musyawarah Cabang (MUSCAB) Pada Minggu 7 Maret 2021. Namun untuk pemilihan ketua DPC, menjadi kewenangan mutlak dewan pengurus pusat (DPP) PKB.
Nantinya tidak perlu pemilihan atau pengajuan nama. Sebab semua jajaran di DPC PKB Bondowoso berpeluang untuk menjadi nahkoda partai NU periode 2021-2026.
Hal ini dituturkan oleh Ketua DPC PKB Bondowoso, Achmad Dhafir, Kamis (4/3/2021) usai melaksanakan rapat persiapan muscab.
Menurutnya Mengingat semua keputusan yang ada di tangan DPP. Serta penunjukannya, bukan karena faktor kedekatan dan sebagainya.
“Penilaiannya sendiri adalah kinerja setiap orang. Sehingga pengurus nantinya menjadi suatu kesatuan. Satu komando di bawah bendera PKB dan mematuhi AD ART,” katanya, Jumat (5/3/2021).
Jadi masih kata Dhafir, tolok ukur pusat salah satunya adalah pimpinan PKB nanti sekiranya membawa organisasi menjadi partai modern, berbasis kader dan kultur.
“Sehingga nanti fokus membesarkan partai. Lebih dari itu nanti menyadari bahwa PKB lahir dari rahim NU (Nahdlatul Ulama),” jelasnya.
Sehingga, kata dia, dalam AD ART jelas bawa Muscab itu intinya tidak pada persoalan proses pemilihan ketua. Karena DPP yang akan menentukan ketua DPC di setiap kabupaten/kota.
“Putusan DPP nanti akan mengumumkan siapa ketua dan wakilnya. Termasuk bendaharanya. Apakah orang lama atau orang baru. Menjadi kewenangan mutlak DPP,” tandasnya.
Sementara itu, Sekretaris DPC PKB Bondowoso, H Tohari mengatakan, bahwa Muscab nanti diawali dengan penilaian laporan kinerja DPC PKB.
“Jadi seluruh DPC nanti ada penilaian selama satu periode. Apa yang sudah dilakukan, siapa yang sudah melakukan dan sebegainya,” katanya saat ditemui di kantor DPC PKB Bondowoso, Jalan Santawi.
Menurutnya, Muscab akan fokus untuk mematangkan usaha apa yang akan dilakukan partai selama lima tahun ke depan.
“Kalau pemilihan ketua dan sebagainya hanya sebagian kecil dari agenda permusyawaratan ini. Ini bukan untuk saling mencari kekuatan untuk menjadi pimpinan dan sebagainya,” jelasnya.
Senada dengan Ketua DPC, bahwa pemilihan ketua mutlak menjadi kewenangan DPP. “Kita tidak tahu, apakah pak ketua (Ahmad Dhafir), saya atau malah haji Nanang (salah satu pengurus di DPC),” pungkasnya. (Rokib)
Comment