News Satu, Bondowoso, Sabtu 31 Agustus 2019- Pemindahan Pedagang Kaki Lima (PKL) akan dilakukan pada awal tahun 2020. Sudah mulai melakukan kordinasi, Dan Pemerintah Daerah Bondowoso, Jawa Timur akan meramaikan Jembatan Ki Ronggo Yakni dengan membangun panggung hiburan untuk pentas seni.
Agus Suwardjito, Asisten 2 Pemkab Bondowoso mengatakan, upaya ini dilakukan agar kekhawatiran PKL terkait sepinya kawasan tersebut pun bisa teratasi. Terlebih, hal ini menjadi salah satu point dalam kesepakatan antara Pemkab dan PKL yang dijembatani oleh Komnas HAM.
“Pindahnya soft. Jadi mulai kita tata juga dokar wisata, kemudian kita bangun panggung hiburan, ada seni tiap malam minggu. Itu kita mulai dulu. Jadi kalau ada masyarakat datang kesana, jadi sifatnya kita sosialisasi tempat,” katanya, Sabtu (31/8/2019).
Ia menambahkan, bahwa sesegara mungkin pihaknya juga akan memperbaiki berbagai fasilitas sarana prasarana. Mulai dari perbaikan saluran air, wastafel, dan beberapa sarana yang tampak sudah rusak dan dikeluhkan PKL.
“Untuk yang kurang-kurang itu. Termasuk yang sudah ada tapi rusak, segera kita perbaiki dan dipenuhi,” imbuh mantan Direktur RSUD Koesnadi ini.
Sementara jumlah kouta di Ki Ronggo sebanyak 125 los. 75 masuk kuliner berat. Sisanya jajanan ringan.
“Masih ada 55 diatur oleh Diskoperindag. Nanti tidak ada lagi orang jualan di depan Lapas. Sudah tidak ada,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua APKLI Bondowoso, Murti Jasmani mengatakan penertiban itu bukan hanya menyiapkan tempat, tapi ada aturan main yang jelas.
“Sehingga PKL bukan hanya punya hak tapi kewajiban. Ada kartu PKL yang sudah disiapkan. Nanti dapat manfaat dari kartu itu,” jelasnya.
Adapun manfaatnya seperti akses ekonomi yang dikembangkan. Pelayanan publik yang dibutuhkan serta pembinaan.
“Misalnya Diskoperindag punya program pelatihan. Mereka akhirnya bukan jadi pedagang kaki lima. Tapi pedagang kreatif lapangan,” pungkasnya. (Rokib)
Comment