News Satu, Bondowoso, Rabu 11 Agustus 2021- Pandemi covid-19 telah mengakibatkan banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan saat ini, termasuk bagi anak-anak. Di Bondowoso yang kerap berpotensi kehilangan orang terdekat.
Hal itu membuat banyak anak yatim, piatu dan yatim piatu karena orang tua mereka meninggal akibat Covid-19.
Berdasarkan laporan Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Nahdlatul Ulama (LAZISNU) Kabupaten Bondowoso, ada sekitar 182 anak menjadi yatim, piatu dan yatim piatu karena orang tua mereka meninggal akibat terkonfirmasi Covid-19. Dari semua data di atas usia anak yang dilaporkan bervariasi. Mulai dari tiga tahun, 10 tahun bahkan ada yang belum berusia satu tahun.
Ketua LAZISNU Kabupaten Bondowoso Untung Kuzairi mengatakan, data tersebut hasil kerja sama dengan MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) di masing-masing kecamatan se Bondowoso.
Lanjut Untung, data tersebut sudah di kirim ke Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Data ini berdasarkan laporan teman-teman dari bawah. Data ini sudah by name by address.
“Namun itu perlu kerja sama dengan pihak terkait agar semua anak bisa terdata,” katanya, Rabu (11/8/2021).
Sementara menanggapi hal itu, Pj Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bondowoso, Anisatul Hamidah, mengungkapkan, pihaknya tengah mendata anak-anak yang ditinggal mati orang tua akibat Covid-19.dia juga mengaku juga mendapatkan laporan dari organisasi kemasyarakatan.
“Kita sudah inventaris. Intinya adalah, kita memastikan mereka mendapatkan pendampingan psiko-sosialnya,” tuturnya.
Masih kata Anis sapaan akrabnya, menuturkan, pihaknya tengah melakukan pemantauan, terkait kegiatan di rumah dan nasib pendidikan mereka semenjak ditinggalkan orang tuanya.
“Data itu terus kita indentifikasi,” jelasnya.
Kami masih melakukan berkoordinasi dengan lintas sektor. Yakni DPPKB (Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana), BPBD, Dispenduk dan Dinas Kesehatan.
“Jadi kita bisa memantau dari KK (Kartu Keluarga) mereka. Jadi dari data yang meninggal karena Covid-19 bisa ketemu anak yatimnya berapa,” terangnya.
Semantara kata dia, pendataan itu terus berjalan.berdasarkan KK ada 198 anak-anak. Namun pihaknya masih akan koordinasikan dengan DPPKB.
“Kita akan pilah. Mereka yang butuh pendampingan dan advokasi itu yang mana,” ungkapnya.
Menurutnya, bagi anak yang tidak mempunyai pengasuh baik dari pihak saudara atau anggota keluarga yang lain maka akan diadvokasi agar mau masuk di panti.
“Maka kita akan advokasi agar mau masuk di panti. Semua dibiayai sampai mereka mendapatkan hak anak. Mendapatkan hak wajib belajar, itu yang kita pastikan,” terangnya.
Menurutnya, warga bisa melaporkan ke Dinsos jika terdapat anak yatim, piatu atau yatim piatu karena orang tua mereka meninggal akibat terkonfirmasi Covid-19.
“Biar mendapatkan advokasi. Baik dari Tagana, TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan), dan tim yang ada di kami,” pungkasnya.(Rokib)
Comment