BONDOWOSOHEADLINENEWSPEMERINTAHANPEMKAB BONDOWOSOREGIONAL

Rawan Kekeringan, BPBD Bondowoso Droping 10 Ribu Liter Air Kepada Masyarakat Kadawung

×

Rawan Kekeringan, BPBD Bondowoso Droping 10 Ribu Liter Air Kepada Masyarakat Kadawung

Sebarkan artikel ini
Rawan Kekeringan, BPBD Bondowoso Droping 10 Ribu Liter Kepada Masyarakat Kadawung
Rawan Kekeringan, BPBD Bondowoso Droping 10 Ribu Liter Kepada Masyarakat Kadawung

News Satu, Bondowoso, Jum’at 3 September 2021- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso melakukan droping air bersih kepada masyarakat di dusun Kadawung, Desa Botolinggo, kecamatan Botolinggo, kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. Jum’at (3/9/2021).

Kepala Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso, Dadan Kurniawan, melalui, Kepala Kepala Bidang Logistik, Rehabilitasi, dan Rekrontuksi, Tugas Riski Bahana mengatakan, pihaknya dropping air 10 ribu liter, di dusun Kedawung timur yang diperuntuhkan kepada 221 KK.

“Kami droping mengunakan 2 mobil tangki Berisi 5 ribu liter,” tuturnya.

Dirinya menuturkan, ada juga dusun Kedawung tengah sama barat yang terdiri 224 kk dan itu semua rawan kekeringan.

“Jadi totalnya semua 445 kk yang rawan kekeringan membutuhkan air,” jelasnya

Tugas sapa akrabnya juga menyampaikan, pihaknya akan melakukan droping air secara berkala dan terjadwal di 16 kecamatan di 49 desa di kabupaten Bondowoso.

“Kita akan droping air di lokasi kekeringan dan akan dilakukan selama 3 bulan kekedepan secara berkala,” ungkapnya.

Lanjut dia menambahkan, kita juga memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menerapkan protokol kesehatan dan membahagiakan ratusan masker.

“Ada 200 masker yang dibagikan oleh BPBD bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.

Sementara itu, Bu Muyati, warga sekitar, mengaku, sangat senang dengan adanya droping air bersih dari BPBD, dirinya mangaku setiap musim kemarau tiba, masyarakat di sekitar sana memang kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

“Untuk memenuhi kebutuhan air selama ini, warga harus menempuh jarak sekitar 3-4 kilometer menuju sumber air, ” terangnya.

Dirinya menuturkan, di daerah Juga ada air bor dengan jarak 1 kilometer yang diberikan secara gratis kepada warga oleh salah satu tokoh masyarakat. Namun, jika memasuki musim kemarau volume airnya kecil.

“Sebelah barat ini ada bor juga, cuma ambilnya tuh jauh. Cuma jauh, kira-kira 3-4 kilometer,” tuturnya.

Ia menuturkan bahwa di daerahnya musim kemarau biasanya berlangsung sekitar sembilan bulanan.

“Sekarang sudah delapan bulan kira-kira,” pungkasnya.(Rokib)

Comment