News Satu, Bondowoso, Senin 2 September 2019- Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, gelar tradisi Arebbe tajin Sora (slametan bubur suro, red) meyambut Tahun Baru Hijrah 1441 H, di Alun-alun Raden Bagus Astra Bondowoso.
Dalam acara tersebut Bupati Salwa Arifin, Wabup Irwan Bachtiar, Sekda Syaifullah, Forkopimda, Kepala OPD, camat serta semua ASN berjalan kaki dari Pendopo menuju Alun-alun RBA Ki Ronggo. Selama perjalanan menuju alun-alun, rombongan diiringi alunan musik hadrah. Sementara dibelakangnya diikuti arak-arakan tajin sorah (bubur Suro).
Sesampainya di Alun-alun RBA Ki Ronggo. Bubur Suro ditata rapi. Selanjutnya dilakukan doa bersama. Baru setelah itu dimakan secara bersama-sama dengan warga Bondowoso.
Bupati Bondowoso, KH. Salwa Arifin menjelaskan, arebbe (selamatan, red) berasal dari bahasa arab yakni arwah. Karena itulah, arebbe tajin sorah ini merupakan kiriman doa dan sedekah kepada arwah-arwah leluhur, ulama, dan pejuang yang berjuang untuk Kemerdekaan RI.
“Mudah-mudahan doa kita sampai juga kepada para pendahulu, para pejuang, alim ulama untuk membangun Indonesia, khususnya Bondowoso ini,” katanya, Senin (2/9/2019).
Bupati berharap segala kekhilafan yang dilakukan tahun lalu dijadikan sebagai pelajaran di tahun ini.
“Mari kita songsong tahun baru Islam ini dengan penuh semangat dan gairah. Dan penuh keseriusan. Kita bertekad ke depan, meningkatkan ibadah dan kinerja kita,” harapnya.
Sementara Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rahmat menjelaskan, bahwa tradisi arebbe tajin sorah ini, juga bagian dari upaya melestarikan budaya.
“Jadi dulu kan kalau sudah Suro, itu pasti ada tajin Suro. Sekarang itu sudah mulai punah. Ini kita galakkan, ini bentuk melestarikan,” tegasnya.
Arebbe tajin sorah (slametan bubur suro) menyambut Tahun Baru Islam 1441 H, merupakan bagian dari kalender Festival Muharram yang diselenggarakan oleh Pemkab Bondowoso. (Rokib)
Comment