News Satu, Bondowoso, Rabu 28 Juli 2021- Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Bondowoso sudah menangani sejumlah kasus hoaks Covid-19.
Informasi bohong juga menyebabkan keresahan, salah satu yang ditangani adalah hoaks terkait perebutan jenazah pasien Covid-19, di Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan beberapa waktu lalu.
Dalam video insiden di Tamanan itu diberikan caption ‘Dibilang corona, setelah peti dibuka ternyata matanya diambil tanpa sepengetahuan keluarga. Sungguh manusia biadab’. Video tersebut dishare di salah satu grup Facebook warga Bondowoso. Padahal keterangan dalam video tersebut tidak benar.
Plt Kepala Diskominfo Bondowoso, Dwi Wahjudi mengatakan, sudah ada sekitar lima informasi hoaks tentang Pandemi Covid-19 yang ditangani. Menurutnya, Diskominfo di daerah hanya melakukan penelusuran dan menginventarisir informasi hoaks, kemudian dilaporkan ke pusat.
“Masalah take down dan men-delete bukan kewenangan kita. Yang punya kewenangan itu Dirjen dari Kominfo,” terangnya, Rabu (28/7/2021).
Dalam hal ini, Kominfo Bondowoso juga mempunyai tim cyber yang bekerja sama dengan Polres setempat untuk menyaring kebenaran informasi yang beredar di medsos, untuk memastikan berita itu valid atau hoaks.
“Diskominfo kabupaten telah melakukan imbauan ke admin grup media sosial. Agar menyaring informasi, dan tidak menyebarkan hoaks,” katanya.
Pihaknya mengimbau agar masyarakat dan admin media sosial, untuk lebih cerdas menyikapi informasi terkait Covid-19.
“Jangan gampang menyebarkan informasi yang belum bisa dipastikan kebenarannya. Karena semuanya dipantau pemerintah,” jelasnya.
Sementara berdasarkan data pusat di www.kominfo.go.id per 24 Juli 2021, total ada 1.870 hoaks Covid-19 dan semuanya sudah berhasil di-take down.
Hoaks paling banyak di Facebook dengan total 1.702 sebaran, di Twitter 99, YouTube 41, TikTok 17 dan Instagram 11 informasi hoaks. Sementara di Kabupaten Bondowoso tersebar di Facebook dan Instagram. Beberapa di antaranya sudah diatasi Diskominfo Bondowoso.(Rokib)
Comment