BONDOWOSOHEADLINENEWSREGIONAL

Warga Resah Air PDAM Tidak Mengalir Hampir Setiap Hari

×

Warga Resah Air PDAM Tidak Mengalir Hampir Setiap Hari

Sebarkan artikel ini
Warga Resah Air PDAM Tidak Mengalir Hampir Setiap Hari
Warga Resah Air PDAM Tidak Mengalir Hampir Setiap Hari

News Satu, Bondowoso, Rabu 1 September 2021- PDAM Bondowoso dikeluhkan pasalnya hampir setiap hari air tidak mengalir, seperti yang dialami sejumlah warga di Desa Jebung Kidul, Kecamatan Tlogosari, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Salah seorang warga Desa Jebung Kidul Kecamatan Tlogosari, Adnan Saat di konfirmasi, Merasa resah karena hampir setiap hari air PDAM macet. Bahkan sejumlah warga sempat mengadu ke DPRD setempat.

Hal itu kerena setiap saya sepulang atau ketika akan berangkat kerja pihaknya mengaku kesulitan untuk mandi karena air tidak mengalir sama sekali.

“Kami sudah sempat berkomunikasi dengan petugas PDAM unit Tlogosari sekitar 15 Agustus lalu. Karena, kami betul-betul butuh air. Masak kami mandi di sungai,” tuturnya, Rabu (1/9/2021).

Menurutnya, air PDAM selama ini sama sekali tidak mengalir. Kalaupun mengalir malam hari, itu pun harus ditunggui.

“Kita kan pagi siang capek kerja. Malam hari masak harus nunggoni (menunggu) air. Hanya sekedar untuk minum dan masak. Itupun tidak cukup,” paparnya.

Pihaknya pun sempat mendatangi petugas di PDAM unit Tlogosari. Memang ketika didatangi petugas, airnya mengalir tetapi tetap kecil.

“Kalau didatangi baru mengalir. Kalau tidak didatangi tidak mengalir, kita yang menjadi korban. Akhirnya kita ngadu ke DPRD,” ungkapnya.

Lanjut dia, usai mengadu ke DPRD dalam hal ini Fraksi PKB kemarin lusa. Direktur PDAM dikabarkan mau turun lapangan.

“Tetapi tidak datang. Katanya direkturnya datang ke orang yang tidak ikut ke DPRD. Itu pun baru sebentar dan tidak menemui warga yang mengadu ke DPRD,” terangnya.

Menurutnya, total ada sekitar 80 lebih pelanggan di Desa Jebung Kidul RT 1 dan RT 2 yang terdampak macetnya air PDAM.

“Airnya kayak gitu (tidak lancar) rekening tetap jalan. Tagihan tetap sama. Biasanya nol sampai 10 kubik dihitung 10 kubik. Padahal kita makainya di bawah 10 kubik,” paparnya.

Menurutnya, permasalahan air PDAM tersebut sebenarnya sudah terjadi tiga tahun terakhir atau sejak Tahun 2019 lalu.

“Ya permasalahannya air tidak lancar,” imbuhnya.

Persoalan tersebut sejauh ini belum normal, sehingga kebutuhan air setiap harinya serasa dibatasi. Oleh sebab itu, banyak warga yang mengeluh karena persoalan ini dibiarkan saja sama pihak pemerintah.

“Kalau siang tidak ada aliran air sudah terbiasa. Setelah Kepala Unitnya mau turun baru ngalir. Setelah tidak turun air tidak mengalir,” jelasnya.

Pihaknya menduga, pihak PDAM menjual air tersebut ke perusahaan. Sebab di Lombok Kulon kata dia, ada perusahaan tembakau hidroponik.

“Ini hanya praduga ya. Saya sudah ngomong ke Kaunit, agar mau membagi waktu. Malam buat kita, siang untuk daerah lain. Tetapi dia bilang jangan ada yang dikorbankan. Tetapi praktiknya, selama ini kami yang dikorbankan,” ungkapnya.

Banyak yang menduga bahwa hal tersebut memang dibiarkan saja, dan dirinya meyakini bahwa aliran air itu di alihkan ke salah satu perusahan di lingkungan itu.

“Dugaan saya seperti itu. Kenapa tidak mau dibagi waktu. Tapi tuntutan sekarang bersama warga, kapan pun buka kran, air sudah mengalir,”pintanya.

Sementara Kepala Bagian Langganan PDAM Bondowoso, Cipto Kusuma mengatakan, sudah ada tindak lanjut. Bahkan bagian tehnik baik perencanaan, pemeliharaan dan satuan pengawas intern (SPI) bersama DPRD sudah turun lapangan.

Menurutnya, aliran air tersebut berasal dari Sumber Balen. Kemudian dialirkan ke sejumlah kecamatan. Diantaranya Pujer dan Tlogosari.

“Yang sering kita dapatkan karena ada sumbatan dan kebocoran pipa. Itu salah satu penyebab sehingga debit air ke bawah menjadi kecil. Hampir setiap hari kita membenahi di sana,” terangnya.

Sementara, kerusakan atau kebocoran tersebut disebabkan oleh pengambilan air secara ilegal oleh warga.

“Kita sudah himbauan, sudah kita laksanakan. Memang banyak pengambilan air tidak secara teknis,” imbuhnya.

Ia menambahkan, untuk di Kacamatan Tlogosari ada 1.150 pelanggan. Untuk Desa Jebung Kidul kata dia, ada sekitar 300 pelanggan.

Pihaknya memastikan, PDAM Bondowoso tidak punya pelanggan perusahaan di desa tersebut.

“Kalau perusahaan berarti kita punya pelanggan yang golongannya industri. Sejauh ini tidak ada,” paparnya.(Rokib)

Comment