Bahkan, dalam berita tersebut ada kalimat Ironisnya dalam proses lelang hingga saat ini tidak diketahui siapa pihak ketiga yang menangani proyek tersebut. Sementara yang terjadi berdasarkan informasi sumber tersebut mengakui kalau semua rumput tanam yang ada di lokasi arena utama menjadi tanggung jawab bersama ASN Bapeda yang telah diperintahkan pimpinan agar setiap ASN berkewajiban setiap hari membawa sepenggal rumput untuk diletakan pada lokasi yang telah disediakan.
“Pimpinan telah beri petunjuk selesai MTQ kita akan mengadu ke Dewan Pers, ” kata Sekertaris Bappeda Buru, Ulfairah Bin Tahir, Selasa (18/6/2019).
Menurutnya, langkah mengadukan berita ini ke dewan pers, karena apa yang ditulis N25NEWS dinilai tidak sesuai dengan kode etik jurnalistik. Melainkan sebuah fitnah terhadap institusi Bappeda Buru maupun terhadap Kepala dan Sekertaris Bappeda.
“Ini sebuah fitnah yang ditulis oleh media online N25NEWS. Misalnya anggaran MTQ Rp 46 milyar dan sebagian dikelola oleh Bappeda,” tandasnya.
Ia menegaskan, anggaran MTQ dari APBD II Kabupaten Buru dalam penyelenggaraannya ditangani langsung oleh Panitia MTQ dan nilainya hanya Rp 10 milyar. Selain itu ditambah lagi oleh anggaran APBD I Provinsi Maluku sebesar Rp 2,5 milyar.
“Sedangkan fisik proyek di arena Utama pembukaan MTQ, dananya bersumber dari APBD II TA 2018 dan TA 2019 mencapai Rp 19 milyar lebih, juga bukan dikelola oleh Bappeda, tapi proyeknya melalui OPD Dinas PUPR Kabupaten Buru,” ungkapnya.
Comment