News Satu, Pamekasan, Senin 2 Oktober 2017- Tidak terima dua sahabatnya disangka mencemarkan nama baik kampus. Puluhan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi dilapangan kampusnya karena kecewa atas kebijakan Dewan Penegak Kode Etik Mahasiswa di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur (Jatim).
Dalam demo yang diwarnai aksi bakar ban tersebut, mahasiswa menuntut agar Dewan Penegak Kode Etik Mahasiswa STAIN bijak dalam mengambil keputusan prihal dugaan pencemaran nama baik institusi.
“Mulai kapan kampus tercinta kita (STAIN.red) enggan dikritisi mahasiswa, baik dari fasilitas dan lain sebagainya, kalau sudah tidak mau dikritisi silahkan ditutup saja,” kata Ibas, salah satu orator dalam berorasi. Senin (2/10/2017)
Sebagai bentuk kekecewaan terhadap institusi yang dianggap sebagai kepanjangan tangan pemerintah, mahasiswa membakar ban di tengah lapangan kampus.
Dalam orasinya, mahasiswa meminta agar pimpinan STAIN Pamekasan bijak dan sesuai administratif.
“Lalu, bagaimana mungkin hal tersebut bisa tercapai jika masih terjadi praktek komersialisasi-liberalisasi,” teriaknya.
Selain itu mahasiswa menyayangkan jika kampus tidak bisa menampung aspirasi dari mahasiswa untuk mengevaluasi kinerja dan kualitas institusi.
“Teman kami mengkritisi sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, bukan mengada-ngada. Kok malah dibilang mencemarkan nama baik kampus,” tegas Ibas. (Ipul)
Comment