News Satu, Probolinggo, Minggu 9 September 2018- Anjloknya harga garam membuat para petani garam di Probolinggo, Jawa Timur (Jatim) menjerit. Padahal hasil produksi garam para petani pada saat ini bagus, karena kondisi cuaca yang mendukungnya, namun harganya hanya di patok Rp 1.000/kg.
“Harganya Cuma di patok Rp 1.000,-/kg,” ujar Ketua Petani Garam di Desa Kalibuntu, Kecamatan Kraksan, Probolinggo, Suparyono, Minggu (9/9/2018).
Dengan kondisi cuaca yang panas dan tidak hujan seperti ini, merupakan berkah bagi para petani garam, karena mereka akan menghasilkan produksi yang bagus dan harganya juga akan menguntungkan bagi para petani garam.
Akan tetapi kenyataannya, harga garam rakyat hanya di patok Rp 1.000,-/kg, seharusnya harga garam bisa mencapai Rp 2.000,- hingga Rp 2.500,-/kg. Namun apalah daya, para petani harus mengikuti pangsa pasar yang telah ditetapkan oleh pabrikan.
“Ya mau gimana lagi, soalnya yang menentukan harga adalah pabrikan, bukan kami (petani garam, red) sebagai penjual,” tandasnya.
Oleh karena itu, para petani garam di Kabupaten Probolinggo berharap agar ada regulasi harga dalam pembelian garam, yakni Pemerintah Daerah harus bisa mengatur harga garam, agar tidak pabrikan yang bisa menentukan harga.
“Kami harap ada regulasi dalam penentuan harga, yakni ada harga terendah dan tertinggi sesuai dengan kualitas garam itu sendiri. Jadi tidak seenaknya pabrikan menentukan harga, dalam hal ini Pemkab harus turun langsung sebagai solusi bagi petani garam,” pungkasnya. (Bambang)
Comment