News Satu, Bondowoso, Senin 1 April 2019- Puluhan masyarakat sebagai tenaga pelipatan surat suara untuk pemilu 2019 ngeluruk kantor KPU Bondowoso, Senin (1/4/2019). Kedatangan mereka untuk menuntut kejelasan tentang honor dari pelipatan kertas surat suara yang masih belum cair hingga saat ini.
Koordinator Aksi Demontrasi Sri Ningsih mengungkapkan, bahwa masyarakat yang terlibat sebagai tenaga pelipat kertas surat suara hanya di bayar di awal sekitar Rp 400ribu per kelompok. Padahal, setiap kelompok jumlah honornya berbeda-beda, ada yang satu kelompok mendapat 50 hingga 100an dos surat suara. Sedangkan kalau dikonversi ke rupiah, per dos dihargai Rp 42.500.
“Jadi setiap kelompok yang beranggota empat orang itu, bisa ada yang dapat Rp 2 juta sampai Rp 4 juta per kelompok. kita baru dibayar diawal hanya Rp 400 ribu. Uang tersebut katanya itu pinjaman dulu, nanti mau dibayar kalau uang sudah cair. Tapi sampai sekarang belum cair ini,” keluhnya, Senin (1/4/2019).
Sri menjelaskan bahwa proses pelipatan surat suara sudah dilakukan pada 5 – 12 Maret 2019. Namun hingga, Senin 1 April pihaknya belum mendapatkan informasi kejelasan terkait pencairan honornya.
“Tadi kita ditemui Pak Toidin, katanya mau cair besok (red- Selasa 2 April 2019). Disuruh bawa foto copy KTP di gudang pelipatan. Mudah-mudahan ini cair sungguh,” harapnya.
Toidin, salah satu staff KPU yang menemui para pendemo, saat dikonfirmasi wartawan menrangkan bahwa dirinya tidak boleh memberikan keterangan. Karena yang berhak memberikan informasi yakni adalah komisioner,
Sementara itu, Ketua KPU Bondowoso Hairul Anam yang juga sebagai Divisi Logistik, dikonfirmasi melalui pesan singkat whatsaap belum memberikan keterangan hingga berita ini terbit.
Komisi Pemilihan Umum Bondowoso melibatkan masyarakat dalam menyortir dan melipat surat suara Pemilu 2019. Aktivitas penyortiran dan pelipatan dilakukan sejak 5 Maret 2019 di Gudang KPU Bondowoso, atau di depan SMP Negeri 5 Bondowoso. (rkb/gik)
Comment