Jakarta, Sabtu 8 November 2025 | News Satu- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan penyelidikan dugaan korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung (Whoosh) tetap berjalan, meskipun Presiden Prabowo Subianto menyatakan siap menanggung utang proyek tersebut.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menegaskan, fokus lembaga antirasuah itu adalah pada aspek hukum dan pengadaan dalam proyek bernilai triliunan rupiah tersebut.
“KPK fokus di proses hukumnya terkait dengan pengadaannya. Dalam penyelidikan ini, kami berupaya menemukan dugaan peristiwa pidananya,” ujarnya di Jakarta, Sabtu (8/11/2025).
Budi menekankan, penyelidikan yang dilakukan bukan bentuk perlawanan terhadap kebijakan pemerintah, melainkan dukungan agar setiap program strategis nasional berjalan transparan dan akuntabel.
“Pemberantasan korupsi adalah bagian dari dukungan terhadap program pemerintah. Karena setiap rupiah yang dikorupsi berarti mengurangi dana pembangunan,” tegasnya.
KPK, kata Budi, terus menggali data dan keterangan terkait dugaan penyimpangan dalam proses pengadaan proyek Whoosh, untuk memastikan pengelolaan keuangan publik dilakukan secara efektif dan sesuai hukum.
“Langkah ini bertujuan membuat terang potensi penyimpangan proyek, agar tidak terjadi penyalahgunaan dana publik,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan siap menanggung utang proyek kereta cepat Whoosh yang kini menjadi beban negara.
“Pokoknya enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun,” ujar Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta.
Namun hingga kini, KPK belum mengumumkan hasil penyelidikan maupun pihak-pihak yang sudah diperiksa. Publik menanti langkah tegas lembaga antirasuah tersebut dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek transportasi super cepat ini. (Den)








Komentar