Jakarta, Sabtu 1 November 2025 | News Satu- Kebijakan Presiden Prabowo Subianto menurunkan harga pupuk bersubsidi hingga 20 persen mendapat apresiasi luas. Salah satunya datang dari Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Dr. Lia Istifhama, yang menilai program ini sebagai langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.
“Langkah pemerintah menurunkan harga pupuk bersubsidi menunjukkan arah pembangunan pertanian Indonesia sudah berada di jalur yang benar menuju swasembada pangan,” ujar Lia Istifhama, Sabtu (1/11/2025).
Senator yang akrab disapa Ning Lia itu menyebut capaian sektor pertanian selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran patut diapresiasi. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (Kementan), stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) kini mencapai 4,2 juta ton, tertinggi dalam 57 tahun terakhir dan menandai berakhirnya impor beras medium.
“Produksi beras tahun ini mencapai 34 juta ton, dan cadangan beras pemerintah juga mencapai 4,2 juta ton. Ini pencapaian bersejarah dan sinyal kuat kemandirian pangan Indonesia,” tegasnya.
Menurut Ning Lia, program diskon pupuk 20 persen merupakan bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap petani kecil. Kebijakan ini tidak hanya menekan biaya produksi, tetapi juga membangkitkan semangat petani untuk meningkatkan produktivitas.
“Sebagai wakil daerah, saya melihat langsung bahwa biaya produksi selama ini jadi beban utama petani. Diskon pupuk ini bukan sekadar bantuan ekonomi, tapi juga dorongan moral untuk menjaga semangat pertanian nasional,” ungkapnya.
Senator Jatim yang dikenal dekat dengan kalangan milenial dan petani muda ini juga mendorong pemerintah daerah bersinergi dengan Kementan untuk memastikan subsidi pupuk tersalurkan tepat sasaran.
“Data petani dan lahan harus valid. Dengan sistem pengawasan yang kuat, manfaat program ini akan benar-benar dirasakan masyarakat desa,” tambahnya.
Selain kebijakan pupuk, Ning Lia menyoroti kemajuan mekanisasi pertanian Indonesia yang kini mencapai 2,1 HP per hektare, setara dengan Thailand. Dengan Nilai Tukar Petani (NTP) berada di level 124,36, ia optimistis kesejahteraan petani akan terus meningkat.
“Petani adalah tulang punggung bangsa. Ketika mereka sejahtera, ekonomi desa bergerak, dan kedaulatan pangan bukan lagi cita-cita, tapi kenyataan,” tutur putri KH Maskur Hasyim, tokoh NU Jawa Timur tersebut.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jami, menjelaskan bahwa reformasi tata kelola pupuk melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025 berhasil memangkas 145 regulasi menjadi satu sistem terpadu yang lebih cepat dan transparan.
“Dulu sistem pupuk terlalu birokratis. Sekarang lebih efisien, sederhana, dan langsung menyentuh petani,” pugkasnya.
Sejak kebijakan penurunan harga diumumkan pada 22 Oktober 2025, penebusan pupuk meningkat tajam hingga 78.000 petani per hari. PT Pupuk Indonesia juga memastikan stok pupuk bersubsidi aman dengan cadangan 1,1 juta ton, cukup untuk kebutuhan 43 hari ke depan. (Kiki)








Komentar