Jakarta, Senin 10 November 2025 | News Satu- Presiden Prabowo Subianto resmi menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Presiden ke-4 Republik Indonesia, atas jasa besar dan perjuangannya dalam bidang politik, demokrasi, dan pendidikan Islam.
Penganugerahan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 116/TK/Tahun 2025 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional, yang dikeluarkan di Jakarta pada 6 November 2025.
Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, menyambut penuh rasa bangga atas keputusan tersebut. Menurut senator yang akrab disapa Ning Lia ini, penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional merupakan bentuk penghargaan negara terhadap sosok yang telah berjuang menegakkan nilai toleransi, kemanusiaan, dan kebangsaan.
“Gus Dur adalah simbol kemanusiaan dan pluralisme. Beliau memperjuangkan Islam yang ramah dan membela kemanusiaan tanpa sekat. Keteladanannya melampaui zaman dan menjadi inspirasi bagi generasi muda bangsa,” ujar Ning Lia di Jakarta, Senin (10/11/2025).
Perempuan yang juga dikenal sebagai aktivis perempuan Nahdlatul Ulama ini menilai, keputusan Presiden Prabowo menjadi langkah penting dalam menegaskan kembali nilai-nilai perjuangan Gus Dur yang tidak hanya berdimensi politik dan keagamaan, tetapi juga mengakar pada demokrasi dan kemanusiaan universal.
“Sebagai tokoh bangsa, Gus Dur mengajarkan bahwa cinta tanah air dan nilai kemanusiaan bisa berjalan seiring dengan keimanan. Itu adalah warisan moral yang harus terus kita rawat,” tegas putri KH. Maskur Hasyim ini.
Ning Lia juga mengajak masyarakat Indonesia menjadikan momen penganugerahan ini sebagai refleksi kebangsaan untuk meneladani semangat Gus Dur dalam menjaga persatuan nasional, kebebasan berpikir, dan keberagaman.
“Gus Dur telah membumikan pluralisme dan menjadikannya napas kebangsaan. Kini tugas kita adalah melanjutkan perjuangan beliau dalam menjaga Indonesia yang damai, adil, dan berkeadaban,” pungkasnya.
Dengan penetapan ini, Gus Dur menambah daftar tokoh besar bangsa yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, menegaskan posisinya sebagai figur inspiratif lintas generasi dan lintas agama. (Kiki)








Komentar