Jakarta, News Satu, Jumat 27 Juni 2025- Anggota DPD RI asal Jawa Timur, DR. Lia Istifhama, menegaskan bahwa kebaya bukan sekadar pakaian tradisional, melainkan simbol kecantikan sejati perempuan Indonesia yang berakar kuat pada nilai budaya, keanggunan, dan martabat.
Ning Lia sapaan akrabnya dalam momentum peringatan Hari Kebaya Nusantara, mengatakan sangat penting untuk merefleksikan identitas dan kekuatan perempuan Indonesia di tengah arus globalisasi.
“Kebaya itu bukan hanya warisan budaya, tapi juga narasi tentang perempuan Indonesia yang lembut tapi kuat, anggun tapi cerdas, sederhana tapi berdaya,” ujar tokoh perempuan Nahdliyin yang juga dikenal sebagai Senator Idola ini, Jumat (27/6/2025).
Menurut Keponakan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa ini, kecantikan perempuan tidak boleh direduksi hanya pada fisik semata. Kebaya mengajarkan perempuan untuk bangga pada jati dirinya, menghormati tubuhnya, serta menjaga nilai-nilai luhur yang diwariskan para leluhur.
“Kebaya itu menutup, tapi justru memancarkan keanggunan. Ia tradisional, tapi tetap relevan di era modern. Ia menunjukkan bahwa kecantikan adalah soal akhlak, etika, dan kepercayaan diri,” tegas alumnus UINSA dan UNAIR ini.
Ning Lia juga mengkritisi standar kecantikan global yang dinilainya terlalu menyamaratakan dan kerap menjauhkan perempuan dari akar budayanya. Ia menyerukan agar perempuan Indonesia tidak terjebak dalam standar yang tidak merepresentasikan kekayaan identitas bangsa sendiri.
“Kita tak perlu jadi putih atau kurus untuk dianggap cantik. Cukup jadi diri sendiri, percaya diri dalam budaya kita, itu sudah luar biasa. Kebaya membantu kita menyadari itu,” tandasnya.
Ning Lia yang dikenal sebagai Srikandinya NU Jatim ini, juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya masyarakat dan pemerintah dalam memperjuangkan kebaya sebagai warisan budaya tak benda yang diakui UNESCO.
“Kalau bukan kita yang jaga, siapa lagi? Mengenakan kebaya hari ini bukan hanya soal nostalgia, tapi bentuk nyata melestarikan warisan leluhur untuk masa depan,” tambahnya.
Senator cantik DPD RI ini, menyebut perempuan yang mengenakan kebaya adalah duta budaya aktif di era digital, yang dengan bangga membawa nilai-nilai lokal ke panggung nasional dan internasional.
Lebih jauh, Ning Lia menegaskan bahwa perempuan bukan hanya pelestari budaya, tetapi juga penggerak utama dalam membentuk identitas dan arah bangsa. Hari Kebaya Nusantara, kata Lia, harus dijadikan momentum untuk menguatkan posisi perempuan sebagai penjaga peradaban.
“Kebaya menunjukkan bahwa kita bisa menjaga budaya tanpa kehilangan nilai diri. Mari jadikan kebaya simbol semangat perempuan Indonesia: tangguh, cerdas, berbudaya,” tutup Lia. (Kiki)
Comment