Jakarta, News Satu, Kamis 17 Juli 2025- Anggota DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, menyoroti keras kebijakan baru kemudahan visa Schengen yang diumumkan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen usai perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Meski disambut positif, Ning Lia memperingatkan pemerintah agar tidak terbuai euforia diplomasi tanpa strategi jangka panjang.
“Ini bukan urusan jalan-jalan atau pamer kemudahan diplomatik! Kalau pemerintah tidak serius menyiapkan SDM dan ekosistem investasi, kita cuma akan jadi pasar empuk bagi investor asing!” kata Ning Lia sapaan akrab dari Lia Istifhama, Kamis (17/7/2025).
IEU-CEPA dan Visa Schengen: Peluang Emas atau Jebakan Pasar Bebas?
Menurut Lia, visa Schengen multiple-entry memang membuka peluang besar bagi profesional, pelajar, dan pengusaha Indonesia. Tapi tanpa kesiapan tenaga kerja terampil dan strategi investasi nasional, kebijakan ini justru bisa menjadi pintu masuk dominasi asing.
“Kita butuh lebih dari sekadar visa. Kita butuh sistem pelatihan keterampilan, sertifikasi, penguasaan bahasa asing, dan perlindungan pekerja migran. Kalau tidak, kita hanya jadi penonton di pasar global,” tegasnya.
Schengen Buka Akses Global — Tapi Jangan Sampai SDM Lokal Tergerus
Ning Lia menegaskan, pemerintah harus memastikan kemudahan visa Schengen bukan hanya menguntungkan elite bisnis dan pengusaha besar, tapi juga menjadi akses nyata bagi pekerja muda dan pelaku UMKM.
“Kalau ini hanya menguntungkan investor asing dan korporasi besar, rakyat kecil cuma dapat sisa! Pemerintah harus perkuat posisi SDM lokal di rantai pasok global!” ujar Senator Cantik DPD RI asal Jawa Timur ini.
Indonesia Punya Peluang di Energi Hijau dan Digitalisasi — Siapkah Pemerintah?
Lia mengingatkan, Indonesia adalah pemain kunci di sektor energi terbarukan, digitalisasi, dan transisi hijau, yang saat ini jadi fokus Uni Eropa. Jika tidak disiapkan, Indonesia hanya akan jadi pemasok bahan mentah.
“Kita bukan sekadar pemasok nikel atau sawit. Kita harus siapkan tenaga ahli di bidang teknologi, energi hijau, dan digitalisasi agar benar-benar mendapat manfaat maksimal dari kerja sama ini,” tegasnya.
Pemerintah Harus Bertindak: Bukan Cuma Selfie Diplomasi, Tapi Aksi Nyata!
“Saya ingatkan, jangan cuma bangga dapat kemudahan visa lalu berhenti di seremoni. Pemerintah wajib siapkan regulasi investasi, perlindungan pekerja, dan strategi pengembangan SDM nasional,” pungkas Lia Istifhama dengan nada tegas. (Kiki)
Comment